Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Striker timnas Inggris, Harry Kane, mengungkapkan rahasia dirinya bisa moncer dalam dua penampilan terakhir.
Harry Kane panen kritik setelah gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan pertama timnas Inggris di EURO 2020.
Bisa dibilang wajar apabila Harry Kane menuai banyak kritik karena hal tersebut.
Pasalnya, dalam tiga pertandingan itu, Harry Kane dipasang sebagai starter dan ditempatkan di posisi terdepan, yakni striker tengah.
Selain itu, Kane juga dikritik karena tidak berhasil mencetak gol meski mendapat peluang dengan jumlah yang sama seperti Raheem Sterling.
Baca Juga: EURO 2020 - Keran Gol Jebol, Harry Kane Samai Alan Shearer, Dekati Gary Lineker
Dilansir BolaSport.com dari Whoscored, dalam tiga pertandingan itu, yang mana di fase grup semua, Kane dan Sterling sama-sama melepaskan lima percobaan.
Bedanya, Sterling berhasil mengonversi dua peluang yang didapatnya menjadi gol, sedangkan Kane tidak.
Namun, setelah itu Kane seakan mendapat keajaiban dan performanya menjadi moncer.
Dalam dua penampilan terakhirnya di Piala Eropa 2020, melawan timnas Jerman pada babak 16 besar dan menghadapi timnas Ukraina pada perempat final, Kane sukses menggetarkan jala lawan sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Roy Jones Jr Ungkap Kekuatan Bogem Mike Tyson Setara Tendangan Kuda
Rincian gol Kane dalam dua pertandingan itu adalah satu ke gawang timnas Jerman dan dua ke gawang timnas Ukraina.
Moncernya Kane dalam dua pertandingan terakhir bukanlah tanpa sebab.
Dalam konferensi pers pra-pertandingan timnas Inggris kontra timnas Denmark pada semifinal EURO 2020, striker 27 tahun tersebut mengungkapkan rahasia di balik moncernya performa dia dalam dua pertandingan terakhir.
Rahasia Kane itu adalah selalu yakin dengan kemampuan dirinya sendiri.
Baca Juga: Respon Fan Madura United terkait penundaan Liga 1 2021/2022
"Saya harus melakukan itu sepanjang karir saya, sejak saya masih kecil," ujar Kane seperti dikutip BolaSport.com dari Evening Standard.
"Saya harus membuktikan orang salah untuk sampai ke tempat saya sekarang. Saya memiliki keyakinan penuh pada siapa saya sebagai pemain dan apa yang bisa saya lakukan di lapangan, apa yang saya lakukan untuk membantu tim."
"Namun, itu bukan selalu soal membuktikan kritik orang lain salah. Itu juga tentang membuktikan kepada diri saya sendiri bahwa saya memang bisa tampil bagus, mencetak gol di level mana pun, seperti yang sudah saya lakukan di banyak tahap."
"Ketika Anda menjalani tiga atau empat pertandingan tanpa mencetak gol, Anda ingin mencetak gol dan melupakannya, dan di turnamen besar tekanan semacam itu semakin meningkat."
Baca Juga: Raih Emas SEA Games dan Asian Games, Jonatan Tak Mau Jemawa Hadapi Olimpiade Tokyo
"Akan tetapi, fakta bahwa saya memiliki begitu banyak kepercayaan diri pada diri saya dan tim saya, saya tidak benar-benar membiarkan hal itu mempengaruhi saya."
"Tentu saja ketika Anda mencetak gol dalam pertandingan besar, wajar jika emosi keluar dan Anda merasa bebas dan banyak orang kemudian mengatakan bahwa Anda akan memulai untuk mencetak dua gol di perempat final."
"Apakah saya mencetak gol atau tidak, saya selalu merasa siap untuk kesempatan berikutnya."
"Menyenangkan bahwa saya sudah mencetak gol sekarang dan jelas laga semifinal sudah di depan mata, tetapi saya akan menjadi pemain yang sama entah saya mencetak gol atau tidak," tutur Kane menambahkan.