Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Timnas Inggris dinilai lebih baik memasang rekrutan anyar Manchester United, Jadon Sancho, daripada Bukayo Saka dalam final EURO 2020.
Timnas Inggris akhirnya akan berlaga di laga final pertama mereka setelah 55 tahun.
Kali terakhir timnas Inggris menembus babak final pada Piala Dunia 1966 saat mereka menjadi juara di tanah sendiri.
Akan tetapi, setelah momen tersebut, Inggris tidak pernah lagi mampu mencapai babak final, baik di ajang EURO maupun Piala Dunia.
Pada ajang EURO 2020, timnas Inggris tampil cukup apik dan belum pernah sekali pun.
Baca Juga: Final EURO 2020 - Italia vs Inggris, Kunci Utama Gli Azzurri Taklukkan The Three Lions
The Three Lions lolos ke partai puncak setelah berhasil mengalahkan timnas Denmark dengan skor tipis 2-1.
Gol penentu kemenangan Inggris dicetak oleh sang kapten, Harry Kane, pada menit ke-104.
Kane memanfaatkan bola muntah hasil tendangan penalti yang sempat ditepis oleh Kasper Schmeichel.
Timnas Inggris akan menantang timnas Italia yang lolos ke babak final usai menaklukkan Spanyol.
Jelang final yang akan berlangsung pada Minggu (11/7/2021), legenda Manchester United, Gary Neville, ikut menyampaikan komentarnya.
Baca Juga: Final EURO 2020 - Italia vs Inggris, Ujian Terbesar The Three Lions
Dilansir BolaSport.com dari Sky Sports, Neville memberikan sedikit saran kepada pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.
Neville mengatakan kalau Southgate akan lebih baik untuk mencadangkan Bukayo Saka saat melawan Italia nanti.
Menurut peraih 12 gelar Liga Inggris untuk Manchester United itu, Saka masih belum siap untuk tampil di final.
Apalagi, Saka akan menghadapi dua bek senior milik Italia, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
"Saya setuju dengan memasang Saka saat melawan Denmark karena saya merasa dia pemain yang paling hidup di sisi sayap, bersama dengan Raheem Sterling," ucap Neville.
Baca Juga: Final EURO 2020 - Italia Siap Manfaatkan Tekanan Besar yang Diterima Inggris
"Saya tidak yakin dia akan bermain pada hari Minggu. Saya pikir itu mungkin terlalu berlebihan untuknya."
"Apa yang dia lakukan tadi malam, jumlah yang dia berikan di turnamen ini, saya hanya merasa kita akan melihat orang lain," ujar Neville menambahkan.
Mantan pelatih Valencia tersebut menyarankan kepada Southgate untuk bisa memasang rekrutan anyar Manchester United, Jadon Sancho.
Selain itu, Southgate juga bisa menggunakan Marcus Rashford sebagai alternatif di sisi sayap.
"Saya sebenarnya berpikir itu bisa menjadi laga bagi Rashford atau Sancho untuk menemani Sterling di posisi sayap itu," kata Neville.
Baca Juga: Final EURO 2020 - Harry Kane Bikin Kagum Kapten Timnas Italia
“Saya pikir posisi bermain melebar itu harus diisi pemain cepat, yang bisa berlari, jadi saya tidak berpikir kita akan melihat Saka pada hari Minggu," tutur Neville lagi.
Neville menyebut kalau Saka masih terlalu dini untuk bisa tampil di laga final.
Menurut pria yang kini berprofesi sebagai pandit sepak bola itu, Saka bisa saja bernasib seperti dirinya pada EURO 1996.
"Saya pikir itu mungkin satu pertandingan terlalu banyak untuknya. Saya ada di sana di Euro 1996 saat berusia 21 tahun dan saya benar-benar kelelahan saat menjalani turnamen," ujar Neville.
"Saya hanya merasa bahwa, pada hari Minggu, dia mungkin menjadi pemain pengganti yang berguna dan Southgate mungkin membawa pemain lain, yang belum bermain pada Rabu malam," tutur Neville mengakhiri.
Baca Juga: EURO 2020 - Kemenangan Atas Denmark Bukti Inggris Telah Berkembang Pasca-Piala Dunia 2018