Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang Persebaya Surabaya, Muhammad Hidayat merupakan satu dari segelintar sisa kejayaan Bajul Ijo saat menjuarai Liga 2 2017.
Dayat sapaan arkabnya, hingga saat ini masih bertahan membela Persebaya dan selalu menjadi andalan di lini tengah.
Sesuai mengantarkan Persebaya promosi, ia berhasil membawa Persebaya finis kelima Liga 1 2018, dan menjadi runner-up Liga 1 2019.
Baca Juga: Komposisi Pemain PSM Kurang Ideal, Ini Rencana Milomir Seslija
Belum lama ini, pemain kelahiran Bontang, Kalimantan Timur ini menjalani sesi tanya jawab di kanal Youtube Persebaya.
Pertanyaan pertama mengenai alasan memilih nomor punggung 96.
Dayat mengaku tidak sengaja memilih nomor tersebut karena nomor yang ia sukai masih dikenakan pemain lain.
"Awalnya sebenarnya saya memakai nomor punggung 26. Kebetulan dulu nomor tersebut masih dipakai Rahmat Affandi," tuturnya dikutip dari kanal Youtube Persebaya.
"Jadi saya memutuskan memilih nomor jersey berdasarkan tahun kelahiran saya, yakni 96 sampai sekarang," imbuhya.
Baca Juga: The Jakmania Harus Tahu, Pandemi Covid-19 Mulai Berdampak ke Persija Jakarta
Kemudian, pemain berusia 25 tahun ini mengungkapkan pemain favorit di dunia sepak bola.
"Kalau dari Indonesia Ponaryo Astaman, kalau dari luar Toni Kroos," ujarnya.
Dayat mengagumi Panaryo karena menyukai gaya permainan mantan kapten timnas Indonesia tersebut.
Keduanya juga sempat setim saat memperkuat Borneo FC pada tahun 2016 silam.
"Kalau Bang Popon (Ponaryo) dari dulu memang suka gaya mainnya. Kebetulan posisi kami sama," kata Dayat.
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Unjuk Gigi di Malaysia, Kalahkan Tim Makan Konate
Ia mendapat pertanyaan perihal perasaannya usai ditinggal sahabat sekaligus teman seperjuangan ketika mengantarkan Persebaya juara Liga 2 2017, yakni Irfan Jaya.
Irfan Jaya secara mengejutkan hijrah ke PSS Sleman jelang bergulirnya turnamen Piala Menpora 2021.
Dayat awalnya tidak menyangka, namun seiring berjalannya waktu ia memahami keputusan yang diambil Irfan Jaya.
Ia berharap kelak suatu saat nati bisa dikumpulkan kembali bersama Irfan Jaya.
"Awalnya kaget, soalnya gak nyangka kalau Irfan memutuskan keluar dari Persebaya," katanya.
"Perasaan saya pastinya sedih. Kami sudah bermain bersama sejak tahun 2017."
"Harapannya ke depan kami bisa setim lagi," imbuhnya.