Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks Presiden Bayern Muenchen, Uli Hoeness, menilai gaya bermain Toni Kroos yang sudah ketinggalan zaman merugikan timnas Jerman di EURO 2020.
Toni Kroos gagal mengantarkan timnas Jerman meraih kesuksesan di ajang EURO 2020 usai langkah mereka dihentikan timnas Inggris pada babak 16 besar.
Setelah kegagalan timnas Jerman pada kompetisi yang tahun ini dijuarai timnas Italia tersebut, Toni Kroos kemudian memutuskan untuk pensiun dari panggung internasional.
Piala Eropa 2020 menjadi penampilan terakhir Kroos di level timnas karena dirinya merasa waktunya untuk berhenti membela Jerman telah tiba.
Gelandang tengah berusia 31 tahun tersebut memutuskan untuk tidak tampil lagi bersama Der Panzer meski ada peluang bermain di Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Bagi Mourinho, Sosok 'Binatang' Ini Harusnya Jadi Pemain Terbaik EURO 2020
Kroos sendiri dinilai merupakan biang kerok tersingkirnya timnas Jerman dari EURO 2020 karena memiliki gaya permainan yang sudah ketinggalan zaman.
Hal itu disampaikan oleh mantan Presiden Bayern Muenchen, Uli Hoeness, saat memberikan analisisnya tentang kinerja timnas Jerman pada kompetisi antarnegara Benua Biru itu.
Hoeness mengecam Toni Kroos dan mengeklaim bahwa sang gelandang tidak selaras dengan sepakbola modern.
Secara khusus, Hoeness mengkritik penampilan Kroos kontra Inggris dan merasa keterlibatan sang pemain adalah penyebab kekalahan Jerman.
"Saya sangat menyukai Kroos, dia menampilkan beberapa penampilan kelas dunia pada masa lalu dan dia juga hebat di Bayern," kata Hoeness, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Akan tetapi, gaya permainannya sudah ketinggalan zaman."
"Harus dikatakan bahwa Kroos tidak cocok dalam permainan modern dengan umpan horizontalnya."
"Permainan sekarang dimainkan secara vertikal. Pemain mengambil bola dan membawanya ke depan dengan kecepatan."
Baca Juga: EURO 2020 - Ini Alasan Utama Toni Kroos Pensiun dari Timnas Jerman
"Dan kemudian ada sepak bola yang mengerikan melawan Inggris. Kami tertinggal 1-0 di seperempat jam terakhir dan Kroos tak lagi melewati garis tengah. "
"Cara bermainnya benar-benar berakhir. Dia memainkan bola ke samping dan kemudian pertahanan lawan bisa terorganisir," ujar Houness lagi.
Presiden Bayern Muenchen periode 2009-2014 serta 2016-2019 ini bahkan percaya bahwa Kroos seharusnya tidak ikut bermain di EURO 2020.
"Dua pertandingan pertama cukup bagus dengan empat di belakang. Kemudian di pertandingan ketiga kami memulai dengan tidak perlu dengan tiga pemain," ucap Hoeness.
"Mengapa? Loew ingin memasukkan Kroos. Toni Kroos tidak memiliki tempat di sepakbola hari in."
"Jika kami bermain dengan pertahanan empat orang dan dengan Goretzka, Kimmich dan Muller ditambah Sane, Gnabry dan Havertz, kami sekarang akan berada di posisi yang berbeda. Jerman memainkan sepak bola yang buruk," tuturnya menambahkan.
Mengetahui dirinya dikritik Hoeness, Kroos pun membalasnya dengan mencuit di akun Twitter pribadinya.
Kroos menyindir karier Hoeness sebagai komentator yang hanya berumur pendek di media penyiaran RTL.
Baca Juga: Harapan Toni Kroos untuk Sergio Ramos: Kembali ke Real Madrid Suatu Hari Nanti
Dia juga merujuk komentar Hoeness soal Lothar Matthaus tahun 2002 lalu.
Saat itu, Hoeness berkata bahwa legenda Matthaus tidak akan dia biarkan kembali ke Bayern, bahkan sebagai tukang kebun, selama dirinya menjadi presiden.
"Uli Hoeness adalah seorang pria dengan pengetahuan sepak bola yang hebat (walaupun tidak cukup untuk RTL), dengan sedikit minat dalam kontroversi dan sepenuhnya berdamai dengan dirinya sendiri. Mirip dengan tukang kebunnyanya," tulis Kroos.