Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pandemi Covid-19 yang tengah melonjak di Indonesia membuat banyak masyarakat membutuhkan bantuan oksigen tambahan.
Mereka beramai-ramai rela mengeluarkan uang yang tak cukup sedikit demi bisa mengisi tabung oksigen.
Melihat keresahan yang terjadi, perasaan Gede Widiade pun sedih.
Eks Direktur Utama Persija Jakarta itu menunjukan rasa empatinya terhadap masyarakat yang tengah berjuang melawan Covid-19.
Dilansir BolaSport.com dari Tribunnews, Gede Widiade menyediakan ratusan tabung oksigen berserta isinya yang tengah dicari masyarakat.
Pemilik Persiba Balikpapan itu ingin membantu masyarakat yang tengah kesusahan di pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Alex Marquez Masih Melempem, Bos LCR Honda Berharap Lebih
"Ya ini saya ingin membantu saudara-saudara yang terkena Covid-19."
"Karena saya merasakan betul banyak keluarga, kerabat baik di kantor, Persiba Balikpapan, Springhill, dan PSF yang terkena Covid-19," ucap Gede Widiade.
Gede Widiade rela membeli sebanyak 200 tabung gas oksigen yang kemudian ia sebar atau pinjamkan secara gratis ke rumah sakit.
Baca Juga: Telan Kekalahan, Conor McGregor Diminta Khabib Nurmagomedov Tobat
Pengusaha asal Surabaya itu bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta.
Gede Widiade juga menyisakan puluhan tabung oksigen di Pancoran Soccer Field (PSF), Jakarta Selatan.
Ia mempersilahkan masyarakat yang ingin meminjam tabung oksigen tersebut.
Baca Juga: Gelandang PSMS Medan Komentari Penundaan Liga 2
Meski begitu, ada syarat yang harus dilakukan peminjam demi mendapatkan tabung oksigen tersebut.
Peminjam bisa datang langsung ke PSF dan membawa surat permohonan serta fotokopi KTP.
"Ini saya beli langsung di importir total 200 untuk Pemprov DKI Jakarta yang disebar ke rumah sakit yang kapasitas 70 m2 yang paling besar."
Baca Juga: Pemain Asing Persik Puji Masyarakat Kediri
"Yang 50 disimpan di PSF untuk dipinjamkan ke masyarakat."
"Peminjaman hanya untuk yang betul-betul membutuhkan."
"Syarat hanya membuat surat permohonan dan fotokopi KTP, setelah dipakai bisa dikembalikan."
"Sekarang hampir 50 persen terpakai," tutup Gede Widiade.