Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, menyatakan Valentino Rossi layak mendapatkan monumen di setiap sirkuit untuk ajang MotoGP.
Valentino Rossi dipandang sebagai ikon ternama yang dimiliki oleh MotoGP.
Sebagai ikon MotoGP, Valentino Rossi mempunyai peran penting dalam membuat ajang MotoGP menjadi terkenal.
Oleh sebab itu, Lucio Cecchinello menyarankan untuk membuat monumen seputar pembalap berjuluk The Doctor di setiap sirkuit.
Baca Juga: Maverick Vinales Sebut 1 Syarat Kepada Tim yang Berminat Memboyongnya
Cecchinello menilai hal tersebut adalah bentuk penghargaan untuk menghargai jasa Rossi membesarkan MotoGP.
"Valentino berhak dibuatkan monumen di setiap sirkuit yang kita kunjungi, dia pantas karena telah membawa aktivitas bermotor ke dalam semua rumah," kata Cecchinello, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Berkat dia, popularitas MotoGP telah berkembang pesat. Ini unik. Semua hal tidak abadi dan penurunan peforma merupakan bagian peristiwa alami," katanya menambahkan.
Baca Juga: Tindakan Khabib Nurmagomedov Jika Sahabatnya Ditumbangkan Pewarisnya
Rossi saat ini sedang dalam sorotan, terutama karena peformanya.
Pembalap Italia itu tengah kesulitan untuk tampil kompetitif di MotoGP 2021.
Pencapaian terbaik Rossi ketika membalap hanyalah berhasil finis ke-10 pada musim ini.
Terkait hasil negatif tersebut, Rossi dipandang banyak pihak akan segera mengumumkan pensiun.
Kini dunia MotoGP tengah menanti kabar keputusan yang akan Rossi ambil untuk musim 2022.
Apakah Rossi akan bertahan atau pensiun, pengumumannya tinggal menunggu waktu saja.
Berbicara terkait penurunan peforma Rossi, gaya balapnya sering menjadi sorotan karena sudah dianggap tak mampu bersaing.
Cecchinello pun menganggap wajar penurunan peforma Rossi karena perihal gaya balap.
"Setiap era memiliki gayanya sendiri dan Valentino saat ini bertanding dengan pembalap berusia 20 tahun," tutur Cecchinello.
"Gaya mengemudi telah berubah dan tidak mudah untuk beradaptasi."
"Ini akan seperti menurunkan pembalap terbaik 20 tahun lalu untuk bermain pada Final EURO 2020 melawan Inggris, kami tidak akan keluar sebagai pemenang, karena cara bermain telah berubah," ucapnya menambahkan.