Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija, mengatakan akan kembali memperkuat pasukannya di bagian gelandang.
Liga 1 2021 yang kemungkinan akan dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 membuat tim-tim yang berlaga harus mempunyai rencana yang matang.
Saat ini hanya terdapat dua gelandang di skuad pilihan Milomir Seslija yang memiliki tipikal menyerang dan dapat membantu pertahanan di skuad Juku Eja.
Gelandang box to box yang dimiliki PSM Makassar yakni Rasyid Bakri dan M Arfan.
Jumlah gelandang yang sedikit di satu sisi bisa menjadi bencana bagi pasukan Milomir Seslija.
Jika salah satu gelandangnya cedera, maka PSM Makassar bisa kekurangan pemain.
Oleh sebab itu, pelatih asal Bosnia dan Herzegovina itu berniat merekrut gelandang lain.
"Kalau misalnya Rasyid atau Arfan salah satunya cedera, cuma hanya ada satu pilihan, saya tidak mau itu," kata Milomir Seslija dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Timur.
Baca Juga: Cedera Sampai Batal Bela Timnas Indonesia, Ini Kondisi Terbaru Bek Persebaya
Milo, sapaan akrab Milomir Seslija, menegaskan bahwa dia tidak akan asal mendatangkan pemain.
"Jadi kita pilih sesuai dengan sistem yang kita butuhkan. Bukan asal comot saja pemain dari klub lain," tegasnya.
Baca Juga: Raphael Varane Sudah Mau ke Manchester United, Tinggal Tunggu Lampu Hijau Real Madrid
Sampai saat ini dia sudah membuka komunikasi dengan sejumlah pemain.
Namun, adanya pandemi Covid-19 membuatnya mengalami kesulitan untuk mendatangkan pemain.
Padahal jika di masa normal, dia mengaku dapat dengan mudah menjalin komunikasi dengan pemain.
"Banyak hal- hal, persyaratan dan penghalang proses percepatan pemain untuk datang," jelasnya.
"Tidak seperti pada saat situasi normal sebelum pandemi, pemain bisa datang-datang saja," tambahnya.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 - Thailand Terancam Alami 'Fenomena Elkan Baggott'
Untuk opsi mendatangkan pemain asing, Milo mengatakan jika prosesnya saat ini lebih sulit.
Masa PPKM Darurat dan pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih belum terkendali menjadi penghalang tersendiri.
Hal yang paling menyulitkan menurutnya adalah proses perizinan.
"Banyak izin harus diurus, seperti izin kesehatan, izin di negara asal, harus memberikan surat kepada federasi sepak bolanya, dan federasi sepak bola negara ini. Banyak persyaratan," tutup Milomir Seslija.