Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim asuhan Roberto Mancini dituding menjadi biang kerok ledakan kasus positif COVID-19 yang terjadi di Italia.
Timnas Italia berhasil keluar sebagai jawara EURO 2020 dengan mengalahkan timnas Inggris di babak final.
Italia menumbangkan Inggris lewat babak adu penalti dengan skor 3-2.
Kemenangan tersebut memastkan Italia meraih trofi kedua mereka di ajang Piala Eropa.
Sebelumnya, Gli Azzurri pernah merengkuh trofi EURO 1968 atau pada 53 tahun yang lalu.
Baca Juga: Antonio Conte Jadi Pengganti Frank de Boer di Timnas Belanda?
Selain itu, trofi kali ini juga menjadi comeback bagi timnas Italia yang absen pada ajang Piala Dunia 2018.
Kemenangan tim asuhan Roberto Mancini jelas menjadi kebahagiaan warga Italia.
Hal itu pun sempat diwujudkan dalam bentuk parade kemenangan dengan menggunakan bus atap terbuka di Roma.
Parade juara itu sontak menimbulkan kerumunan yang tak terkendali di tengah kota Roma.
Kerumunan parade juara yang dilakukan oleh para pemain timnas Italia rupanya membuat kasus COVID-19 melonjak, khususnya di Roma.
This tour isn't coming to an end any time soon! ????#Azzurri ???????????? #EURO2020 #VivoAzzurro pic.twitter.com/OagQzDEDZ6
— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@azzurri) July 12, 2021
Baca Juga: Sah, Federico Chiesa Jadi Pemain Lokal Termahal di Liga Italia
Menurut data Worldometers yang dikutip BolaSport.com, dalam seminggu terakhir, Italia mengalami peningkatan kasus sebanyak 116 persen.
Setidaknya ada 19.390 kasus positif COVID-19 baru dalam seminggu terakhir.
Pengamat kesehatan Italia, Alessio D'Amato, pun langsung menyalahkan Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina.
D'Amato bahkanmenyebut lonjakan kasus COVID-19 kali ini sebagai 'Efek Gravina'.
"Kami membayar harga untuk apa yang disebut 'Efek Gravina', tetapi untungnya tanpa komplikasi di rumah sakit," kata D'Amato seperti dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
Baca Juga: Liga Italia Siap-siap Dikurangi Lagi Jadi 18 Klub, demi Kembali ke Zaman Keemasan
"Kami pasti akan melihat lebih banyak kasus sebagai akibat dari hilangnya fokus seputar perayaan Piala Eropa dan tren itu akan berlanjut selama beberapa hari lagi."
"Sebagian besar kasus positif baru adalah anak muda yang belum divaksinasi sehingga sekali lagi menunjukkan pentingnya vaksinasi," tutur D'Amato menambahkan.
Dalam kurun waktu 24 jam, yakni pada Senin (19/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021) waktu setempat, tercatat ada 681 kasus COVID-19 dengan satu kematian di Roma.