Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Salah satu klub dari Jakarta ternyata memiliki permasalahan yang hampir serupa dengan yang dialami oleh Arema FC yaitu dualisme.
Di Liga Indonesia, Arema FC bukan menjadi satu-satunya klub yang memiliki sematan Arema.
Selain Arema FC, ada tim Liga Indonesia yang mempunyai sematan Arema juga yakni Arema Indonesia.
Arema FC dan Arema Indonesia mentas di kasta yang berbeda di Liga Indonesia.
Teruntuk Arema FC, klub tersebut tampil di divisi pertama Liga Indonesia alias Liga 1.
Sementara itu, Arema Indonesia berkompetisi di kasta ketiga Liga Indonesia atau biasa disebut Liga 3.
Baca Juga: Bagus Kahfi Sempat Jadi Korban Pansos Rekannya di FC Utrecht
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, sempat ingin menuntaskan dualisme yang terjadi tersebut.
Gilang ingin menyatukan Arema FC dan Arema Indonesia demi tujuan baiknya.
Baca Juga: Sindiran Keras Presiden Arema FC Terkait Berjalannya Liga 1
Nantinya, Arema Indonesia yang mentas di Liga 3 bakal bermanfaat untuk pengembangan para pemain muda.
"Kami sangat membuka diri, dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania. Pemikiran kami, langkah ini yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Arema dari dualisme yang seperti diinginkan Aremania," Kata Gilang Widya Pramana, 17 Juni 2021.
"Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan."
Baca Juga: Pemain Andalan Persib : Seharusnya Liga 1 sudah Bisa Berjalan
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain pemain muda dalam meniti karier di sepakbola. Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 akan digelar," tambah Juragan 99, julukan Gilang Widya Pramana.
Ternyata tidak hanya Arema FC yang dihantui dengan permasalahan dualisme.
Dualisme juga menerpa salah satu klub asal Jakarta bernama Persitara Jakarta Utara yang tampil di Liga 3.
Baca Juga: Satu Alasan Pilar Persib Pilih Cristiano Ronaldo daripada Lionel Messi
Persitara Jakarta Utara dihadapkan dengan permasalahan dualisme seusai munculnya Persitara 1979 sekitar setahun silam.
Pada 10 Desember 2020, Askot PSSI Jakarta Utara sempat membuat dan meresmikan Persitara 1979.
"Askot PSSI Jakarta Utara telah membentuk management baru dengan nama PT Persitara Jaya Abadi sebagai bentuk semangat membangkitkan kembali sepak bola Jakarta Utara dan membuat logo terbaru Persitara," tulis Askot PSSI Jakarta Utara seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Instagram-nya, Kamis (10/12/2020).
Baca Juga: Direktur Teknik FC Utrecht Sempat Memuji Potensi Bagus Kahfi
Pendukung Persitara Jakarta Utara, NJ Mania, pun langsung bertindak dengan mengambil alih Persitara Jakarta Utara untuk menyelamatkan tim kesayangannya.
Sebab, Persitara 1979 sempat dicurigai akan menggantikan Persitara Jakarta Utara dalam kiprahnya di Liga 3.
Ketua NJ Mania, Parid, mengungkapkan alasan pihaknya mengambil alih Persitara Jakarta Utara.
Baca Juga: Satu Hal yang Diharamkan Riko Simanjuntak di Persija Jakarta
Parid juga menjelaskan kalau ada beberapa pihak yang berusaha menduduki Persitara Jakarta Utara, namun tidak sesuai dengan kapasitasnya.
"Kondisi sekarang memang harus kami lakukan penyelamatan," ujar Parid seperti dikutip oleh BolaSport.com dari Warta Kota, 18 Juli 2021.
"2016 ke 2017 lalu pernah juga kami melakukan hal yang sama, di mana dulu tidak ada yang mau mengelola (Persitara Jakarta Utara)."
Baca Juga: Reaksi Greg Nwokolo soal Rumor ke AHHA PS Pati FC dan PSM Makassar
"Tetapi, sekarang kami meminta pengelolaan Persitara Jakarta Utara karena situasi tidak memungkinkan. Kami melihat ada orang-orang yang memaksakan diri padahal tidak punya kapasitas mengelola Persitara Jakarta Utara," tutur Parid.
Terkini, NJ Mania masih mencari figur yang tepat untuk mengelola manajemen Persitara Jakarta Utara.
Di sisi lain, NJ Mania juga memberikan kritik kepada oknum-oknum Askot PSSI Jakarta Utara yang berusaha untuk mendirikan Persitara baru.
Baca Juga: Boaz Solossa Hadir, Satu Pemain Borneo FC Berlabel Timnas Terancam
NJ Mania memberikan masukan kepada Askot PSSI Jakarta Utara seharusnya fokus kepada pembinaan sepak bola saja.
Namun, realitanya muncul Persitara baru dengan nama Persitara 1979 dengan PT Persitara Jaya Abadi.
Sementara itu, Persitara Jakarta Utara berada dalam pengelolaan PT Persitara Sejahtera.