Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terbelenggu Covid-19 selama satu setengah tahun tak membuat kompetisi Liga 1 atau sepak bola Indonesia kian bergeliat.
Covid-19 masih terus menghantui nasib Liga 1 dari tahun lalu hingga memasuki musim 2021 ini.
Kompetisi Liga 1 yang telah disusun dan direncanakan dengan rapi oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun kembali terkungkung.
Melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat drastis membuat Liga 1 mengalami penundaan.
Baca Juga: Presiden Barcelona Bawa Kabar soal Lionel Messi dan Antoine Griezmann
Liga 1 yang awalnya direncanakan bakal bergulir pada 9 Juli lalu bagaikan sebuah kereta yang melaju tanpa tujuan.
Bagaimana tidak? Kompetisi yang dijadwalkan begulir dihantui dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
PSSI dan operator kompetisi tak ingin mandek dan terus memutar otak sambil melancarkan rencana bergulirnya Liga 1.
Rencana Liga 1 2021
PSSI dan PT LIB bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amaili, Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kepolisian Republik Indonesia (Poliri).
PSSI dan PT LIB melewati dua tahap presentasi untuk meyakinkan Menpora, Satgas, Kemenkes, dan stakeholder terkait soal rencana bergulirnya Liga 1.
Bahkan PT LIB melakukan tahap ketiga dengan kembali menjalani presentasi kepada Polri di Kantor Mabes Polri.
Setelah berjuang mendapatkan rekomendasi dari satu stakeholder, PSSI dan PT LIB pun terus mendapatkan respon positif dari semua pihak.
Akhirnya perjuangan terkait izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pun didapatkan setelah Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan izin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021).
Izin kompetisi dikeluarkan Polri setelah mengevaluasi jalannya turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang berakhir 25 April lalu.
Baca Juga: Presiden Barcelona Bawa Kabar soal Lionel Messi dan Antoine Griezmann
Meski izin diberikan ada beberapa catatan yang ditekankan oleh Polri yakni masalah supporter yang diharapkan tak akan mengulangi kejadian pada malam final Piala Menpora 2021.
“Dari hasil diskusi memutuskan izin keramaian diterbitkan dengan catatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Listyo Sigit di sesi jumpa pers, di Mabes Polri, Senin (31/5/2021).
Dikantonginya izin Liga 1 dan Liga 2 disambut baik oleh klub peserta apapun pecinta sepak bola Indonesia.
Bahkan tak butuh waktu lama untuk operator kompetisi menyusun jadwal bergulirnya Liga 1 2021.
Jadwal Liga 1 disusun dengan apik setelah PSSI dan PT LIB memutuskan kompetisi bakal digelar terpusat di Pulau Jawa dengan menerapkan sistem seri.
Baca Juga: 5 Pemain dengan Caps Terbanyak di Persib, 1 Masih Stay, 2 Nama di Persija
Kompetisi Liga 1 direncanakan menggunakan sistem seri atau bubble to bubble yang akan diputar dalam enam seri dengan digelar di tiga provinsi dan puluhan stadion.
Dalam seri pertama dijadwalkan akan bergulir di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Seri pertama menggunakan beberapa stadion yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Madya Jakarta, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, dan Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Pelatih Ansan Greeners Sudah Prediksi Kemarahan Netizen Setelah Asnawi Mangkualam Gagal Penalti
Memasuki seri kedua bakal berlangsung di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seri ketiga berlanjut ke Jawa Timur.
Sementara seri keempat akan tetap berlangsung di Jawa Timur, pada seri kelima kembali ke Jawa Tengah, dan di seri terakhir di Banten, Jakarta, dan Jawa Tengah.
Rencana tersebut disambut baik oleh peserta Liga 1 dan kompetisi siap digulirkan tepat 9 Juli 2021 dengan tim pembuka yakni Persija Jakarta dan PSS Sleman.
Baca Juga: Jadwal Resmi Liga 1 2021 Dimajukan, Persija vs PSS Sleman jadi Laga Pembuka
Jadwal telah ditetapkan, semua peserta Liga 1 siap bertempur setelah menjalani persiapan dengan baik.
Tetapi, dewi fortuna tak berpihak saat itu karena pemerintah menggeluarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca Juga: Pavel Nedved Bawa Kabar Baik untuk Fan Juventus soal Cristiano Ronaldo
Hal itu diterapkan karena kasus melonjak, bahkan saat tepat saat Liga 1 2021 diumumkan ditunda pada 29 Juni lalu itu kasus aktif meningkat drastis.
Menurut data Satgas pada 29 Juli 2021 itu terdapat penambahan 10.359 kasus pada hari itu saja.
Oleh karena itu, BNPB pun langsung menyurati PSSI dan meminta agar kompetisi ditunda.
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Praveen/Melati Menang Dramatis atas Wakil Denmark
Buramnya Harapan
Penundaan Liga 1 dan Liga 2 langsung diumumkan oleh Sekertaris Jendral (Sepken) PSSI setelah berkoordinasi dengan BNBP dan juga Polri, Selasa (29/6/2021).
“PSSI telah menerima surat dari Satgas Covid yang ditandatangani Kepala BNPB Ganif Warsito. Isinya permintaan PSSI dan PT LIB untuk menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2,” kata Yunus Nusi dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: Kerja Bareng Carlo Ancelotti Lagi, Luka Modric Bilang Begini
Pengumuman itu tentu saja bak petir yang menyambar seluruh peserta klub di tengah siang bolong.
Bagaimana tidak? Klub peserta baik Liga 1 dan Liga 2 telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi musim 2021 ini.
Tetapi, peserta klub Liga 1 dan Liga 2, mau tidak mau harus menerima keputusan itu.
Padahal sebenarnya PT LIB sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun konsep kompetisi dengan tingkat resiko seminim mungkin.
Bahkan untuk menyesuaikan itu, PT LIB mempersiapkan kompetisi bergulir dengan sistem bubble to bubble, siap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan yang lainnya.
Tetapi upaya tersebut tetap diganjar dengan penundaan kompetisi.
Pada dasarnya pemerintah memang beniat baik dengan harapan agar klaster baru Covid-19 bisa segera berakhir.
Baca Juga: Jadon Sancho, Anak Baru yang Justru Bakal Menggembleng Seniornya di Man United
Namun, itu juga menjadi pecutan untuk klub yang telah mempersiapkan tim karena kompetisi harus ditunda hingga akhir Agustus 2021.
Tetapi, lagi-lagi rencana itu hanya sebuah harapan yang suram karena PSSI dan PT LIB tak bisa memastikan.
Kompetisi bisa kembali mengalami penundaan karena PPKM yang diterapkan pemerintah juga bisa terus diperpanjang karena kasus Covid-19 tak juga menunjukkan penurunan.
Baca Juga: Terusir dari Barcelona, Griezmann Hanya Ingin Pulang ke Tempat Ia Berkhianat
Dengan perpanjangan PPKM tersebut tentu saja akan kembali mengacaukan rencana kompetisi.
PPKM level 3-4 yang diagendakan bakal berakhir Minggu (25/6/2021) juga belum pasti apa akan diperpanjang atau tidak.
Sebab sebelumnya pemerintah menyatakan bahwa dilanjut atau tidaknya PPKM tergantung perkembangan dari kasus Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Terinspirasi dari Bepe, Ini Alasan Heri Susanto Tutup Komentar di Instagram
Namun, dari hasil data Satgas Covid-19 per 24 Juli 2021 terdapat 45.416 kasus baru.
Dengan catatan itu, tentu saja kemungkinan besar PPKM akan diperpanjang karena kasus masih mengalami peningkatan.
Meski begitu, harapan kompetisi bisa bergulir di tengah pandemi juga memiliki peluang besar.
Sebab Direktur Utama PT LIB, Akhma Hadian Lukita sebelumnya mengklaim bahwa pihaknya telah mendapat sinyal positif dari BNPB.
“Mudah-mudahan jalan. Insya Allah ini sinyal posltif. Detailnya kami belum menerima, BNPB kan nanti akan kasih rekomendasi baru lagi,” kata Hadian.
“Memang belum ada tanggal pasti, tetapi insya Allah Agustus,” ucap pria asal Jawa Barat tersebut.
Baca Juga: Rekap Bulu Tangkis 2020 - 3 Wakil Indonesia Menang, Praveen/Melati Jaga Peluang ke Perempatfinal
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam kondisi dan situasi saat ini memang buram karena bisa ditunda dan dihentikan kapan saja.
Hal ini juga pernah terjadi pada musim 2020, yang mana kompetisi sempat mengalami penundaan hingga tiga kali.
Walaupun akhirnya kompetisi ditiadakan dan PSSI serta PT LIB memutuskan untuk fokus pada musim 2021 ini saja.
Baca Juga: Shin Tae-yong Bisa Pusing Jika Kompetisi Tidak Digelar
Meski diketahui sampai saat ini kemungkinan hal serupa juga dapat terjadi kapan saja.
Tetapi tak sedikit klub yang berusaha tetap optimistis bahwa kompetisi musim 2021 ini dapat bergulir dalam waktu dekat.
Salah satu tim yang tetap optimistis adalah Persebaya Surabaya yang hingga saat ini tetap menjalani latihan.
Baca Juga: Jadwal Olimpiade Tokyo 2020 - Indonesia Berpeluang Tambah Medali dari Eko Yuli
Pelatih Persebaya, Aji Santoso bahkan mengaku bahwa pihaknya tetap akan menjalani meski nantinya ada kembali perpanjangan PPKM.
“Saya belum berpikir sejauh itu. Kalau nanti diperpanjang saya harus diskusi lagi dengan manajemen untuk langkah ke depannya. Tetapi kami saat ini tetap akan latihan,” tutur Aji Santoso kepada BolaSport.com, Jumat (16/7/2021).
Dengan semangat dan optimisme klub berjulukan Bajul Ijo tersebut tentu saja bisa menujukkan bagaimana manusia boleh berencana, tapi alam yang berbicara.
Baca Juga: Bagus Kahfi Naik Kelas ke Jong Utrecht Bersama 9 Pemain Tim U-18
Oleh karena itu, saat ini baik PSSI, LIB, dan juga klub boleh berencana, tetapi nasib Liga 1 tetap Covid-19 yang menentukan.
Sebab pandemi Covid-19 tetap menghantui hingga nantinya virus tersebut benar-benar dinyatakan hilang.
Klub Liga 1 Dilarang Mengeluh, tapi Harus Proaktif
Daripada terus mengeluh, klub-klub Liga 1 dipaksa untuk tetap kreatif dan juga harus proaktif.
Baca Juga: Pesan Rekan Shin Tae-yong Usai Satu Pemain Timnas Indonesia Gabung Klub Spanyol
Melalui sepak bola apapun bisa terjadi, oleh karena itu akan lebih baik apabila klub-klub peserta ikut mengkampanyekan program vaksinasi.
Membantu pemerintah mengkampanyekan vaksinasi Covid-19 adalah solusi terbaik yang bisa dilakukan semua orang termasuk klub-klub sepak bola.
Dengan banyaknya masyarakat yang melakukan vaksin maka akan semakin cepat pula meminimalisir penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Mantan Pemain Real Madrid Ini Kenang Satu Momen Lucu di Persib
Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat untuk saling bergandengan tangan untuk membuktikan bahwa Indonesia bisa melewaki kondisi ini.
Bukan lagi saatnya untuk saling menyalahkan, tetapi saatnya bersatu.
Hal ini juga sudah ditunjukkan oleh beberapa klub yang mulai ikut mengkampanyekan program vaksinasi seperti Arema FC, dan beberapa klub lain.
Baca Juga: Direktur Olahraga Tottenham Hotspur Yakin Harry Kane Takkan Khianati Klub
Media officer Arema FC, Sudarmaji menegaskan bahwa tim berjulukan Singo Edan tersebut akan selalu mendukung langkah pemerintah.
“Kami mendukung langkah pemerintah dalam mensukseskan program vaksinasi ini. Sekaligus, kami juga mematuhi protokol kesehatan dan regulasi PPKM,” tuturnya sebagaimana dilansir dari Jatim.Tribunnews.
“Semoga apa yang dilakukan Arema ini memberikan rasa positif, rasa aman, dan rasa percaya diri. Dan yang paling penting adalah, mendukung upaya pemerintah dalam menangani Covid-19.”
Baca Juga: Momok Timnas Indonesia Eks Persiba Cetak Gol dan Bawa Timnya Menang di Singapore Premier League 2021
Apabila langkah seperti ini terus dikampanyekan oleh banyak klub tentu saja akan semakin banyak orang yang tahu bagaimana pentingnya vaksinasi.
Maka dari itu dari pada klub mengeluh akan lebih baik apabila bergandengan tangan untuk jadi lebih proaktif membantu pemerintah.