Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klub Saddil Ramdani di Malaysia Hampir Kalah, Pelatihnya Asal Indonesia Bersuara

By Ibnu Shiddiq NF - Kamis, 29 Juli 2021 | 18:30 WIB
Kurniawan Dwi Yulianto dan staf pelatih Sabah FA. (KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU)

BOLASPORT.COM - Klub besutan arsitek asal Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, Sabah FC hampir menelan kekalahan dalam lanjutan Liga Super Malaysia 2021.

Sabah FC menjamu Sri Pahang pada laga pekan ke-15 di Stadion Likas, Rabu (28/7/2021).

Tim berjuluk The Rhinos sempat unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Josip Ivancic selepasa turun minum.

Kesalahan kiper Sabah FC, Robson Rendy Rining dalam mengantisipasi sepakan Baquiddin Shamsudin berujung petaka.

Baca Juga: Demi Tingkatkan Imun, Rahmad Darmawan: Kompetisi Harus Bergulir

Sri Pahang pun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-67.

Skor sama kuat 1-1 bertahan hingga waktu normal pertandingan.

Memasuki injury time, tepatnya pada menit ke-90+3, Sri Pahang mampu menambah pundi gol melalui Abdul Malik Mat Ariff.

Pada detik-detik berakhirnya pertandingan, Sabah FC secara dramatis sanggup menyamakan kedudukan

Ivancic mencetak brace pada menit ke 90+5 dan membuat skor berakhir 2-2.

 Baca Juga: Pelatih Persebaya Surabaya Ungkap Alasan Kenapa Liga 1 2021 Harus Bergulir

Meski gagal memetik poin penuh, Kurniawan Dwi Yulianto tetap menghargai kerja keras anak asuhnya.

Namun, legenda Timnas Indonesia itu menyayangkan banyak peluang yang gagal dikonversi menjadi gol.

"Saya mengapresiasi kerja keras para pemain yang berjuang hingga menit terakhir dan selamat juga kepada Sri Pahang yang mendapatkan satu poin, tapi terus terang kami belum puas karena target kami adalah menang," ucapnya dikutip dari Bharian.com.

"Pertandingan malam ini (semalam) kami seharusnya menang karena banyak peluang yang tidak dimanfaatkan dengan baik, mungkin ada empat hingga lima kali dengan probabilitas menghasilkan gol antara 80 persen hingga 90 persen," imbuhnya.

Baca Juga: PSSI sudah Kantongi Daftar Pemain TC Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong

Si kurus panggilan akrabnya menuturkan, setelah kehilangan bek asal Korea Selatan, Park Tae-su pada menit pertama, timnya menjadi kehilangan fokus.

Ia bangga dengan pemain yang mampu bangkit dan menemukan kembali ritme permainan pada babak kedua.

“Kami tidak disiplin menjaga lawan. Namun, hal positifnya adalah para pemain kami berjuang hingga menit terakhir."

"Saat tertinggal, mereka berusaha menyamakan kedudukan dan kami tetap bersyukur bisa mendapatkan satu poin," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P