Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago menyayangkan hingga saat ini belum ada kabar baik soal pelaksanaan Liga 1 2021.
Pelatih asal Brasil itu mengaku kecewa Liga 1 batal bergulir dan terus mengalami penundaan.
Terhitung, Liga 1 hampir vakum kurang lebih satu setengah tahun lamanya sejak Maret 2020.
Menurut dia, penundaan kompetisi Tanah Air bisa berdampak besar pada kelangsungan generasi penerus sepak bola.
Jacksen khawatir apabila roda kompetisi terus-terusan ditunda bisa mengakibatkan dampak jangka panjang yang mengancam prestasi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Buntut Adanya Pemain yang Positif COVID-19, Kedah FC Dikarantina Dua Minggu
Dia pun mendesak agar segera ada kepastian kompetisi tanpa harus ada penundaan lagi.
“Semoga liga bisa berjalan sesuai rencana yang ada saat ini. Jika tertunda bukan cuma kami di level Liga 1 dan Liga 2 saja yang rugi," katanya dikutip dari kepada Kompas.com.
"Kelompok umur 2007, 2006, 2005, 2004, dan 2003 akan mengalami kerugian besar. Vakum kompetisi (sudah bergulir) selama hampir 2 musim.”
Jacksen melanjutkan, penundaan kompetisi turut berimbas pada proses perkembangan talenta muda.
Nasib para pemain muda yang mulai meniti karier profesional pada musim 2019 harus terhamat. Padahal, usia mereka terus berjalan
Alhasil, mereka pun harus melewatkan kesempatan di usainya yang berharga karena tidak melakoni pertandingan.
Baca Juga: Cerita Pilar Persib Marc Klok Ketemu Pendukung Arema FC di Belanda
Ditakutkan, hal ini menjadi semacam gap kualitas yang nantinya turut berimbas pada tim nasional Indonesia.
“Dampaknya ke timnas Indonesia dalam beberapa tahun ke depan juga ikut terancam,” jelas Jacksen.
Sebagai gambaran, mantan pelatih Barito Putera itu mengambil contoh Garuda Select jilid III.
Program yang berlangsung di Inggris tersebut turut terimbas pandemi sehingga banyak agenda yang dirombak.
Baca Juga: Demi Jaga Kelangsungan Hidup, Arema FC Dukung dan Apresiasi Langkah APPI
Setelah program berakhir Mei lalu, para pemain tidak bisa mendapatkan program pembinaan lebih lanjut karena sepakbola Indonesia sedang vakum.
“Program Garuda Select Jilid III kemarin sudah mengalami dampak tersebut dengan keterbatasan uji coba di Inggris," kata Jackesen.
"Apalagi, setelah mereka balik ke Indonesia dan tidak bisa melanjutkan ilmu di bawah kepelatihan coach Dennis Wise dan Des Walker,” ujarnya.