Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Saddam Gaffar, Jadi Striker karena Idolakan Bambang Pamungkas

By Lukman Adhi Kurniawan - Minggu, 1 Agustus 2021 | 20:30 WIB
Striker Timnas Indonesia U-19, Saddam Emiruddin (kanan) (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

 

BOLASPORT.COM - Penyerang Timnas Indonesia, Saddam Emiruddin Gaffar mengaku alasannya menjadi striker karena terinspirasi dari Bambang Pamungkas.

Saddam Emiruddin merupakan pemain PSS Sleman yang dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti TC Timnas U-19.

Pemain kelahiran Jepara ini diproyeksikan Shin Tae-yong untuk berlaga di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.

Berposisi sebagai penyerang, Saddam Emiruddin Gaffar menceritakan pengalamannya sebelum memiliki posisi di lini depan.

Sebelum menjadi striker, Saddam mengaku banyak posisi yang sudah dia tempati.

Baca Juga: Tak Ingin Jatuh ke Lubang yang Sama, Rival Timnas Indonesia Ingin Gelar Uji Coba Lawan Tim-tim Hebat

Mulai dari kiper hingga striker pernah dirasakan pemain 19 tahun ini.

"Waktu itu pelatih nyuruhnya kiper, soalnya posturnya kiper, habis itu, naik ke bek kiri, habis itu ke stopper, ke gelandang, ke sayap baru striker," kata Saddam dilansir BolaSport.com dari kanal Youtube PSSI.

"Penjaga gawang waktu kelas 3, kelas 4 itu ke bek kiri sampai kelas 5, itu main bek kiri sama stoper, terus kelas 6 pindah ke gelandang sama sayap, habis itu SMP striker," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Punya Ramsey, Allegri Tak Butuh Pulangkan Mantan dari Barcelona

Saddam mengaku jika memilih sebagai penyerang karena mengidolakan Bambang Pamungkas.

"Saya idolain sama mas Bambang (Bambang Pamungkas) sih," jelasnya.

Baca Juga: Asnawi Mangkualam Cadangan, Ini Susunan Pemain Ansan Greeners vs Jeonnam Dragons

Menurutnya, mantan kapten Timnas Indonesia tersebut memiliki skill yang mumpuni.

Selain itu, pemain nomor 20 di Timnas Indonesia itu disebutnya handal dalam duel udara.

Padahal, sosoknya memiliki postur yang kecil.

"Ga tau, kenapa mainnya bikin enak kalo dilihat dari duel-duelnya, postur kecil tapi lompatnya tinggi," kata Saddam.

 Baca Juga: Klub Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Tumbang pada Pekan Kedua Liga Belgia

Saddam juga mengatakan bahwa dia memiliki lawan yang paling berat.

Menurutnya, Purwaka Yudi memiliki pengalaman yang mumpuni.

"Kalau sosok paling berat itu malah ke mas Purwaka Yudi, soalnya dia pinter baca-baca bola mas. Lebih pengalaman dia sih," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P