Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, keluar sebagai peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Keping medali emas diperoleh Viktor Axelsen seusai menundukkan Chen Long (China), 21-15, 21-12 pada partai final yang berlangsung di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021).
Pencapaian Viktor Axelsen membayar penantian tunggal putra Denmark selama 25 tahun. Terakhir kali tunggal putra Denmark yang berhasil meraih medali emas adalah Poul Erik Hoyer pada Olimpiade Atlanta 1996.
Dia menjadi pebulu tangkis Eropa ketiga setelah Hoyer dan Carolina Marin (Olimpiade Rio 2016) yang memenangi medali emas.
Sebelum meraih medali emas, Axelsen pernah enam kali gagal pada enam final superseries pertamanya.
Baca Juga: Daftar Peraih Medali Cabang Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020
Pria berusia 27 tahun itu telah menempuh perjalanan jauh, termasuk gelar juara dunia pada 2017. Kini dia telah mencapai puncak yang hanya dimiliki sedikit orang.
"Saat mencapai final Olimpiade, saya tahu bahwa saya mungkin akan sedikit tegang. Tetapi, saya mengingatkan diri sendiri bahwa inilah yang telah saya latih. Jika saya harus memenangkan (medali) ini saya harus santai, bersabar dan mengambil peluang," kata Axelsen.
"Saya mencoba membiarkan tubuh saya melakukan pekerjaan dan membiarkan naluri mengambil alih. Dan saya sangat senang saya berhasil melakukannya," ucap Axelsen dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
Rencana itu dieksekusi dengan sempurna. Axelsen bermain dengan sabar dan melakukan serangan di saat yang tepat.
Kemenangan ini membuat Viktor Axelsen memperbaiki rekor pertemuan dengan Chen Long menjadi 6-14.
"Saya telah melawan Chen Long berkali-kali. Dia telah menjadi inspirasi besar selama bertahun-tahun. Dan dia ramah. Dia mendatangi saya saat di lapangan untuk mengucapkan selamat dan memuji penampilan saya di sini," tutur Axelsen.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia telah menjadi inspirasi bagi saya. Saya pikir Anda bisa mengatakan bahwa saya telah menjadi yang terbaik."
Baca Juga: Greysia Polii/Apriani Rahayu Bawa Ekspektasi Lebih pada Olimpiade Tokyo 2020
"Ketika Anda memenangkan final Olimpiade seperti ini dalam pertandingan langsung melawan Chen Long, Anda dapat mengatakan setidaknya Anda sudah sangat dekat dengan yang terbaik. Saya sangat bahagia," aku Axelsen.
Setelah pertandingan, Axelsen dan Chen saling bertukar jersey.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Viktor. Saya memberi saran untuk menikmati pencapaiannya," kata Chen.
Datang ke Tokyo 2020 sebagai juara bertahan, Chen mengingat masalahnya yang berkaitan dengan percaya diri selama lima tahun terakhir.
"Setelah meraih emas pada 2016 saya mengalami beberapa kali kekalahan. Saya kerap mempertanyakan diri saya sendiri. Saya meragukan kemampuan saya, tetapi tim mendukung saya," tutur Chen.
"Pada 018, Li Mao dipanggil dan dia membantu saya bangkit. Waktu pelatihan selama pandemi memberi saya waktu untuk mempersiapkan dan memperkuat diri."
"Sejak hari pertama di sini, setiap pertandingan dimainkan sesuai rencana. Saya tidak bisa memenangkan emas, tetapi saya masih yang terbaik kedua," ucap Chen.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Rionny Mainaky Bangga dengan Hasil Tim Indonesia