Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lionel Messi meninggalkan Barcelona dengan sebuah kenangan paling pahit gara-gara Bayern Muenchen.
Ketakutan terbesar Barcelona akhirnya terjadi, yaitu ditinggal Lionel Messi.
Pada Jumat (6/8/2021) dini hari WIB, Barcelona mengeluarkan pernyataan mengejutkan bahwa Messi telah meninggalkan klub.
Sang superstar resmi pergi dari Camp Nou setelah tidak memperbarui kontraknya yang telah berakhir sejak 1 Juli 2021.
Pihak klub dan pemain tak bisa mengikat kerjasama kerja baru lantaran terbentur regulasi keuangan atau Financial Fair Play Liga Spanyol.
Anggaran gaji Barcelona diketahui berada di angka 671 juta euro (Rp 11,5 triliun).
Sementara itu, peraturan baru LaLiga menetapkan limit tagihan upah per klub adalah 382,7 juta euro.
Messi hengkang dari Barcelona dengan status legenda berkat sumbangan 34 trofi dalam kurun waktu 17 tahun.
Baca Juga: VIDEO - Gol Terakhir Messi di Barcelona, Langka Pakai Kepala
Namun, selama lebih dari satu dekade mengabdi untuk raksasa Catalunya, tentu bukan momen manis saja yang dirasakan Messi.
Pemilik enam Ballon d'Or itu juga pernah merasakan pahitnya kekalahan kala berseragam Blaugrana.
Kalau mengacu pada margin skor, kekalahan terbesar Messi bersama Barcelona terjadi sewaktu jumpa Bayern Muenchen pada perempat final Liga Champions 2019-2020.
Messi tak berdaya menyaksikan timnya dibantai 2-8 oleh jawara Bundesliga.
Tiga tembakan yang dilepaskan Si Kutu dalam partai tersebut tak ada yang berbuah gol.
Barcelona mendapatkan skor lewat gol bunuh diri David Alaba dan tambahan satu gol via Luis Suarez.
Baca Juga: Rebutan Nomor Keramat Messi di Barcelona, Ada Si Anak Baru dan Bocah Ajaib
Messi pun dibuat jatuh-bangun dengan empat kali dilanggar, jumlah terbanyak dari seluruh pemain Barcelona.
Barcelona tak punya kesempatan untuk membalikkan keadaan karena pertandingan cuma dilaksanakan dalam satu leg gara-gara pendemi COVID-19.
Lalu bagaimana respons Messi usai pembantaian oleh Muenchen? Jelas, kecewa.
"Kami tahu Bayern Muenchen adalah lawan yang sangat sulit, tapi bukan berarti kami akan mengakhirinya seperti itu sehingga memberikan citra yang sangat buruk kepada Barcelona," kata Messi.
Namun, tragedi melawan Muenchen bukan menjadi alasan Messi meninggalkan Barcelona.
"Keputusan itu tidak datang gara-gara hasil Liga Champions melawan Bayern karena saya telah memikirkan keputusan itu (pergi dari Barcelona) sejak lama," ucap Messi dalam wawancara pada September 2020.