Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Barcelona, Joan Laporta, memastikan bahwa Blaugrana benar-benar melepas Lionel Messi pergi, bukan upaya untuk menekan pihak Liga Spanyol.
Pada Kamis (5/8/2021) atau Jumat dini hari WIB, Barcelona mengumumkan bahwa Lionel Messi tak akan bertahan di Camp Nou.
Dalam pernyataan resminya, Barcelona mengabarkan bahwa klub gagal mempertahankan Messi lantaran terbentur persyaratan aturan keuangan (Financial Fair Play) La Liga.
Padahal, Messi sendiri sebenarnya sudah setuju untuk melanjutkan karier bersama Barcelona.
"(Kontrak baru Messi) tidak dapat terjadi karena kendala finansial dan struktural (peraturan Liga Spanyol)," bunyi pernyataan Barcelona, seperti dikutip BolaSport.com dari laman resmi Barcelona.
Baca Juga: Barcelona dan Lionel Messi Bercerai, Joan Laporta: Dia Layak Mendapatkan Segalanya
"Akibat situasi ini, Messi tidak akan bertahan di Barcelona. Kedua belah pihak sangat menyayangkan keinginan pemain dan klub pada akhirnya tidak akan terpenuhi," lanjut pernyataan tersebut.
Tak lama setelah pengumuman tersebut dirilis, mulai muncul spekulasi yang menyatakan bahwa itu merupakan drama yang sengaja dibuat Barcelona untuk menekan LaLiga.
Namun, Joan Laporta mengatakan bahwa pihaknya tak berniat untuk mendesak Liga Spanyol agar melonggarkan peraturan untuk membuat Messi bertahan.
Laporta memastikan bahwa Barcelona dan Messi sudah benar-benar berpisah.
Sejumlah pengamat sepak bola menilai bahwa Barcelona hanya sedang menjalankan strategi untuk menuntut LaLiga agar mau memberi keringanan terhadap mereka.
Dengan demikian, masih ada kemungkinan Messi akan kembali meneken kontrak dengan Barcelona.
Salah satu sosok yang mengutarakan pendapat seperti itu adalah pakar sepak bola Spanyol sekaligus jurnalis BBC Sport, Guillem Balague.
"Sekarang, sudah dikonfirmasi bahwa tak ada jalan secara ekonomi untuk memungkinkan ini (kontrak baru Messi) terjadi. Namun, saya pikir ini bukan akhir cerita," kata Balague, dikutip BolaSport.com dari BBC.
Baca Juga: VIDEO - Lionel Messi Menari Pakai Jersi, tapi Bukan saat Pertandingan
Senada dengan Balague, jurnalis senior ESPN, Gabriel Marcotti, juga menilai pengumuman Barcelona soal kepergian Messi merupakan langkah untuk menekan Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Seperti diketahui, Barcelona tidak sependapat dengan Tebas soal kerja sama LaLiga dengan firma investasi CVC dan masalah European Super League
"Itu adalah langkah strategis untuk menakuti Tebas. Baik dalam konteks CVC atau Liga Super Eropa, atau lebih sederhana lagi soal memberi mereka kelonggaran dalam batas gaji," cuit Marcotti, dilansir BolaSport.com dari Twitter-nya.
Akan tetapi, Laporta menegaskan bahwa Barcelona tidak sedang berupaya melakukan hal tersebut.
Dalam konferensi pers pada Jumat (6/8/2021) pukul 16.00 WIB, Laporta mengatakan bahwa Barcelona memang berharap LaLiga bisa fleksibel soal aturan itu.
Namun, pada akhirnya, Barcelona harus tetap mematuhi regulasi dan melepas Messi karena tidak memiliki pilihan lain.
"Alasan mengapa kami tidak dapat mencapai kesepakatan cukup jelas, itu karena situasi ekonomi klub dan membuat pengeluaran sebesar itu," kata Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari BarcaTV.
Baca Juga: 4 Tahun Bersama di Barcelona, Samuel Eto'o Tak Mau Dibilang Main Bareng Lionel Messi
"Kami menyetujui kontrak dua tahun yang akan dibayar dalam lima tahun. Messi membantu membuat segalanya semudah mungkin."
"Kami pikir kontrak itu dalam kriteria LaLiga, itu berfungsi dengan baik di negara lain tetapi di sini, itu tidak diterima."
"Kami pikir mereka mungkin lebih fleksibel, tetapi kami telah melampaui batas gaji."
"Saya tidak bisa memberi Anda angka pastinya, tetapi saya tahu bahwa kami telah melampaui batas gaji bahkan tanpa kontrak Messi."
"LaLiga meminta kami untuk mematuhi aturan. Saya yakin LaLiga ingin memiliki Leo Messi."
"Akan tetapi, bisa dimaklumi, ada klub yang harus mengikuti aturan dan mereka tidak bisa jadi pengecualian. Sesederhana itu."
"Saya telah mengatakan bahwa pembicaraan berjalan dengan baik karena tampaknya LaLiga akan memperpanjang aturan 'fair play' dan kami telah mencapai kesepakatan dengan sang pemain."
Baca Juga: Tak Ada Jalan Kembali untuk Lionel Messi, Barcelona Bukan Sedang Jalankan Strategi
"Kami sedang menunggu. Namun, saatnya tiba ketika Anda harus membuat pendirian. Kami tidak bisa terus seperti itu, kami harus membuat keputusan."
"Ini bukan upaya pemerasan terhadap LaLiga. Jika kami melakukan hal ini terhadap LaLiga, itu melibatkan uang dan kami akan tetap berada 15 persen di atas batas gaji dan itu tidak menyelesaikan masalah."
"Dengan kesedihan dan kekecewaan yang besar, kami harus membuat keputusan. Apa yang tidak dapat Anda lakukan dalam hidup adalah memperpanjang penderitaan," ujar Laporta.