Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Program pembinaan pemain muda untuk timnas Malaysia bertajuk skuad Proyek FAM-MSN mulai membuahkan hasil.
Hal ini diutarakan oleh Direktur Teknik Persatuan Pesepakbola Malaysia (FAM) Datuk Ong Kim Swee setelah meninjau perkembangan mereka di Liga Premier Malaysia.
Seperti diketahui, Proyek FAM-MSN yang dibentuk oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Dewan Olahraga Nasional (MSN) merupakan program yang berfokus pada talenta muda U-20.
Para pemain U-20 yang lolos seleksi dikirim untuk berjuang ke Liga Premier Malaysia atau kasta kedua Malaysia musim 2021.
Baca Juga: Liga 1 Digelar 20 Agustus, Bhayangkara FC Kumpulkan Evan Dimas dkk Kapan?
Proyek tersebut sebagai lanjutan dari Program Pengembangan Sepak Bola Nasional (PPBN) guna memudahkan mereka untuk bertransisi ke panggung senior.
Meski skuad ini bukan tim nasional sungguhan, kelompok pemain unggulan ini nantinya diproyeksikan untuk tampil di sejumlah ajang internsional.
Seperti SEA Games Vietnam 2021, babak kualifikasi AFC U-23 2022, Asian Games Hangzhou 2022, Kamboja SEA Games 2023, dan Kualifikasi AFC U-23 2024 serta ajang-ajang di level AFF.
Saat ini skuad Proyek FAM-MSN telah bermain hingga pekan ke-15 Liga Premier Malaysia.
Berdasarkan empat pertandingan, skuad Proyek FAM-MSN sanggup memberi perlawanan yang berarti dengan klub-klub para senior.
Mereka hanya mengalami kekalahan dengan selisih gol tipis dan berasil seri sekali 0-0 dengan PDRM.
Baca Juga: Launching Jersey, Borneo FC Usung Semangat Baru di Liga 1 2021
Skuad Proyek FAM-MSN bahkan mampu mencuri perhatian ketika menghadapi pemucak klasemen Liga Premier Malaysia, Negeri Sembilan FC pada laga terakhir.
Meski takluk 1-2 atas tim tamu, anak asuh Yusri Che Lah sanggup memberikan perlawanan hingga membuat pemain Negeri Sembilan cukup kewalahan.
"Melanjutkan skuad ini, pemain-pemain yang jarang mendapat peluang yang disediakan wadah untuk menunjukkan kemampuan mereka dan kini kita sudah menunjukkan hasilnya," ucap Datuk Ong Kim Swee seperti dikutip dari Hmetro.com.
"Memang dari awal mereka tampak kesulitan tapi mereka sudah mulai bermain kompak dan menciptkan keputusan-keputusan yang lebih baik."
“Eksposur semacam ini adalah apa yang mereka butuhkan di mana mereka tidak hanya menunjukkan potensi tetapi yang lebih penting, mereka mengambil banyak menit bermain.”
Baca Juga: Boaz Solossa Tegaskan Tak Pernah dan Tak akan Terjerumus Kasus Match Fixing
Menurut Kim Swee, para pemain yang belum banyak diturunkan di tim ini bisa dipinjamkan klub klub-klub Liga Premier.
"Bahkan klub pun bisa 'meminjamkan' pemainnya, misalnya pemain muda yang jarang bermain bisa bermain untuk skuad proyek ini minimal pemain bisa mendapatkan menit pertandingan."
“Jika Anda merasa pemain sudah mulai membaik dan klub bisa mengambilnya kembali. Tim asal tidak khawatir dengan pemainnya, jadi di sini akan ada situasi win-win dengan efek panjang, pemain yang terlibat akan dihadirkan. untuk mewakili negara nanti," katanya.
Sementara itu, nasib kurang baik malah dialami para pemain jebolan program Garuda Select jilid III.
Sepulang dari Inggris pada Mei lalu, sebagian besar mereka tidak memilih wadah karena kompetisi usia muda ditangguhkan.
Hanya segilintir pemain yang dipercaya naik ke kelas ke tim senior atau bisa merasakan kompetisi di Tanah Air.
Mereka di antaranya Hokky Caraka (PSS Sleman), serta Rafli Asrul dan Edgar Amping (PSM Makassar).