Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Melbourne 1956, Saat Timnas Indonesia Dipuji Presiden FIFA karena Imbangi Uni Soviet

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 7 Agustus 2021 | 16:05 WIB
Aksi Ramang dan timnas Indonesia melawan Uni Soviet di Olimpiade 1956. (FIFA)

Dikutip dari Kompas, timnas Indonesia berhasil lolos setelah Taiwan yang seharusnya menjadi lawan di babak kualifikasi dianggap mengundurkan diri karena terlambat menyerahkan daftar pemain.

Indonesia, bersama India, Yugoslavia, dan Amerika Serikat, kemudian mendapat hadiah bye dan lolos ke perempat final.

Meski diawali dengan keberuntungan, skuad Garuda secara mengejutkan berhasil tampil sebagai salah satu tim kuat.

Menghadapi Uni Soviet yang saat itu merupakan tim unggulan, timnas asuhan Tony Pogacnik berhasil memberikan perlawanan berarti.

Baca Juga: Tinggal Pengumuman, Vinales Disebut Setuju Gabung Aprilia pada MotoGP 2022

Memang, pada laga itu sang pelatih asal Yugoslavia tersebut menerapkan strategi bertahan tingkat tinggi.

Dikutip dari laman resmi FIFA, timnas Indonesia menaruh 10 pemain di dalam kotak penalti dan meninggalkan satu striker di bagian depan ketika para pemain Uni Soviet memegang bola.

Skema bertahan tingkat tinggi itu membuat laga berakhir dengan skor 0-0.

Salah satu legenda timnas Indonesia, Ramang, menjadi salah satu pemain yang mencuri perhatian dunia.

Baca Juga: Liga 1 Bergulir 20 Agustus, Menpora Minta Jangan Berhenti di Tengah Jalan