Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
FIFA pada 26 September 2012 bahkan mengeluarkan artikel khusus berjudul "Indonesian Who Inspired '50s Meridian" untuk mengenang 25 tahun wafatnya Ramang.
Dalam artikel itu, Ramang dijelaskan sebagai sosok yang membuat para pemain Uni Soviet ketakutan.
"Bek-bek uni Soviet yang bertubuh raksasa langsung terbangun saat Ramang, penyerang lubang bertubuh kecil, melewati dua dari mereka dan memaksa (kiper Lev) Yashin melakukan penyelamatan dengan tepisan," demikian tulis FIFA dalam artikelnya, seperti dinukil dari Kompas.
"Dan meski tim Gavril Kachalin memegang kendali penguasaan bola setelahnya, mereka dibuat frustrasi oleh kegagalan mereka menjebol gawang tim underdog dan oleh skill Ramang dalam serangan balik."
Baca Juga: Sah, Liga Vietnam 2021 Kembali Bergulir Februari 2022
"Pemain berusia 32 tahun (Ramang) hampir saja membuat Indonesia unggul, yang bakal menjadi puncak kejutan, pada menit ke-84 andai saja tendangannya tidak ditahan pria yang dikenal luas sebagai kiper terhebat dalam sejarah sepak bola," lanjut FIFA.
Karena saat itu belum mengenal adu penalti, laga Indonesia versus Uni Soviet harus diulang.
Pada laga kedua, timnas Indonesia kalah telak 0-4.
"Jika Uni Soviet belum tahu siapa Ramang sebelum laga tersebut, mereka tentu saja memberi perhatian padanya menjelang laga ulangan," tulis FIFA.
Baca Juga: Kandidat Kapten Barcelona Pengganti Lionel Messi, Tak Ada Nama Baru