Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Usai membawa Kevin Cordon tembus ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Muamar Qadafi kini resmi mengakhiri kerjasama dengan Guatemala.
Muamar Qadafi adalah pelatih Indonesia yang membawa pebulu tangkis asal Guatemala, Kevin Cordon mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020.
Di bawah bimbingan pelatih asal Solo itu, Cordon berhasil mencapai semifinal kendati datang sebagai pemain peringkat 59 dunia.
Ia jadi satu-satunya wakil dari benua Amerika yang bertarung untuk medali Olimpiade Tokyo 2020 dalam cabor Bulu Tangkis nomor tunggal putra.
Langkah pebulu tangkis 34 tahun dihentikan di semifinal oleh Viktor Axelsen (Denmark), pemain yang akhirnya meraih medali emas.
Baca Juga: Romelu Lukaku Amankan Nomor Punggung Favorit Saat Transfer Segitiga Chelsea-Inter-Atalanta Terwujud
Cordon pada akhirnya harus puas mengakhiri kiprahnya di Olimpiade Tokyo 2020 di peringkat keempat setelah dalam perebutan medali perunggu dikalahkan oleh wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Walau begitu, keberhasilan Kevin Cordon dan Muamar Qadafi menjadi pemberitaan hangat baik di Indonesia maupun Guatemala.
Kevin Cordon bahkan disambut bak pahlawan di Guatemala dengan arak-arakan sejauh 7 km.
Kini setelah Olimpiade Tokyo Usai, Muamar Qadafi memastikan kebersamaannya dengan Guatemala telah berakhir.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan wawancara di channel Youtube, PB Djarum pada Kamis (5/8/2021).
"Saya sudah memutuskan untuk selesai dengan Guatemala, artinya tidak lanjut lagi," kata Qadafi dikutip BolaSport.com dari cahnnel Youtube PB Djarum.
"Karena sampai sekarang hingga detik ini, Kevin Cordon ada rencana untuk pensiun (retired)," tambahnya.
Take a bow, King Kev.
You are a credit to yourself, the sport of #badminton and the nation of ???????? Guatemala. ????????#RaiseARacket ???? to Kevin Cordon.#Tokyo2020 #Olympics @BadmintonGuate pic.twitter.com/QZwiHtcmg0
— BWF (@bwfmedia) August 4, 2021
Muamar Qadafi masih bersedia melatih Kevin Cordon jika ia memutuskan lanjut bermain di turnamen akhir tahun ini.
"Atau nanti sampai World Championship di Spanyol. Jadi saya menunggu sesuai dia (Kevin yang masih mau)," ujarnya.
Lebih lanjut, Qadafi mengaku ingin istirahat terlebih dulu dan fokus erhadap keluarga setelah Olimpiade Tokyo 2020.
"Kalo ada yang berminat (menggunakan jasa saya), ya silakan," ujarnya.
"Tetapi saya sangat termotivasi melihat pemberian medali, jadi saya bertekad untuk ikut Olimpiade lagi dan mempersembahkan medali," tambahnya.
Muamar Qadafi telah tiba di Indonesia dan menjalani karantina COVID-19 sejak Selasa (3/8/2021).
Dalam wawancara dengan Kompas.com, Qadafi mengaku ingin mencoba melatih negara Asia untuk kelanjutan kariernya.
Baca Juga: Kronologi Mourinho Kartu Merah, dari Gol Pakai Tangan Sah Sampai Bikin Wasit Lari
Indonesia is one of Asian countries that produces the best badminton players. However, Indonesia’s contribution to the badminton world isn’t only the players, but also the coaches.
Read more: https://t.co/OW38hcRw1E pic.twitter.com/KfN36XbXyI
— Badminton Asia (@Badminton_Asia) August 1, 2021
Meski begitu menurutnya bukan hal mudah karena banyak pelatih berkualitas yang ada di Asia.
"Mengikuti takdir saja (untuk selanjutnya," kata Qadafi seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kalau pribadi, Asia bisa menjadi tantangan bagus. Tetapi di Asia saingannya banyak, tidak mudah untuk menembus."
"Tetapi, suatu kehormatan bila bisa menjadi pelatih di Asia," tambahnya.