Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hubungan Lionel Messi dan Barcelona seperti cinta yang tak direstui orangtua. Sakit sampai relung hati terdalam.
Tanggal 5 Agustus 2021 menjadi hari paling menghebohkan sekaligus menyedihkan buat Barcelona.
Dengan berat hari, Barca merilis pernyataan bahwa mereka melepas Lionel Messi yang kontraknya telah kedaluwarsa sejak 1 Juli 2021.
Barcelona sempat menyodorkan kontrak baru buat Messi.
Di sisi lain, sang megabintang juga sepakat untuk memperpanjang masa baktinya di Blaugrana.
Namun, kedua belah pihak tak bisa mengikat kesepakatan kerja baru lantaran terganjal aturan keuangan atau Financial Fair Play Liga Spanyol.
Baca Juga: Messi Nangis di Konferensi Pers Terakhir, Pemain Barcelona Ikut Mewek
Anggaran gaji Barcelona diketahui berada di angka 671 juta euro (Rp 11,5 triliun).
Sementara itu, peraturan baru LaLiga menetapkan limit tagihan upah per klub adalah 382,7 juta euro.
Alhasil, bak cinta terhalang restu orangtua, Messi terpaksa mengucapkan selamat tinggal kepada Barcelona.
Liga Spanyol, yang dalam perumpaan ini diposisikan sebagai orang tua, memaksa Barcelona dan Messi untuk mengambil jalan perpisahan.
Sedih? Sudah pasti. La Pulga menitikkan air mata saat menjalani konferensi pers terakhirnya sebagai pemain Barcelona pada Minggu (8/8/2021).
Superstar berusia 34 tahun itu bahkan menangis sebelum mulai bicara di depan tamu undangan.
Untuk fan Barcelona, terutama penggemar Messi, adegan ini mungkin bikin hati terenyuh seperti nonton film drama.
Sebagai sosok yang telah 17 tahun mengabdi buat tim senior Blaugrana, wajar kalau Messi sedih.
Dia bahkan telah menjadi bagian Barcelona selama 21 tahun jika dihitung sejak memperkuat La Masia.
Bisa bayangkan, kan, betapa sakitnya ketika kita harus mengakhiri hubungan yang sudah terjalin selama lebih dari dua dekade dan saat sedang sayang-sayangnya?
"Saya merasa sangat sedih karena harus meninggalkan klub ini, klub yang saya cintai, di saat yang tak saya harapkan," kata Messi seperti dilansir BolaSport.com dari BarcaTV.
Baca Juga: Jangan Sebut Lionel Messi Tukang PHP
Sedih boleh, tapi tentu ada hal positif yang bisa dipetik Messi usai meninggalkan Barcelona.
Setidaknya, Si Kutu tak jadi 'pemain karatan' di Barcelona seperti legenda-legenda terdahulu.
Kita ambil Andres Iniesta sebagai contoh.
Usia yang semakin menua membuat eks gelandang timnas Spanyol itu kehilangan peran di tim inti Barcelona secara perlahan.
Iniesta mencatatkan 1.842 menit bermain pada Liga Spanyol 2017-2018 atau musim terakhirnya bersama raksasa Catalunya.
Sebagai perbandingan, Iniesta mengumpulkan 2.247 menit bermain saat menjalani musim debut sebagai kapten tim (2015-2016).
Tarik lagi ke belakang, ada nama Xavi Hernandez.
Dia cuma 19 kali jadi starter dalam 31 pertandingan Liga Spanyol edisi 2014-2015.
Alhasil, di ujung musim, jebolan La Masia itu hengkang menuju Al Sadd.
Baca Juga: Fan Barcelona Jangan Sedih, Lionel Messi Janji Bakal Kembali
Saat ini skill Messi memang masih mumpuni buat menolong Barcelona dari situasi krisis dalam pertandingan. Namun, siapa yang tahu nasibnya nanti?
Bisa saja dia mengalami hal serupa seperti Iniesta dan Xavi.
Sebagai manusia normal, tentu bakal ada saat di mana performa Messi menurun karena tergerus usia.
Jadi, mumpung masih berada di puncak performa, rasanya tepat kalau Messi mencicipi tantangan baru.
Lagi pula, dengan pindah ke klub lain dan lebih kompeten, siapa tahu La Pulga bisa kembali meraih gelar juara Liga Champions, titel yang belum pernah dinikmatinya sejak 2015.
Kenapa sih Messi betah berlama-lama di Barcelona?
Dalam wawancara beberapa tahun lalu, Messi mengatakan bahwa salah satu alasannya mengabdi lama di Barcelona adalah sebagai bentuk membayar hutang budi.
"Saya selalu ingin membayar apa yang telah dilakukan Barcelona untuk saya di masa lalu. Itu membuat saya sangat bahagia menjadi bagian dari sejarah klub ini,” ucap jawaran Copa America 2021 tersebut.
Memang iya, Barcelona berjasa dalam menyokong perjalanan karier Messi dari seorang bocah ingusan menjadi megabintang sepak bola.
Barcelona juga yang membiayai pengobatan kelainan hormon Messi.
Tapi sekarang, setelah Messi mempersembahkan 34 gelar dan berkontribusi 672 gol, rasanya hutang itu sudah layak untuk dianggap LUNAS.