Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Sandy Walsh, terang-terangan menyebut Indra Sjafri sebagai penghambat proses naturalisasinya.
Mangkraknya proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia-Belanda, Sandy Walsh, masih menjadi pembicaraan hangat di jagat sepakbola nasional.
Seperti diketahui, pemain yang kini bermain untuk klub Liga Beliga, KV Mechelen itu masih memiliki masalah yang belum rampung soal proses naturalisasinya.
Sandy Walsh sudah mengajukan diri untuk dinaturalisasi dan menyatakan kesediaannya membela timnas Indonesia sejak 2018 silam.
Baca Juga: Juergen Klopp Isyaratkan Liverpool Akan Kedatangan Pemain Baru
Saat itu, timnas Indonesia masih diasuh oleh pelatih asal Spanyol, Luis Milla.
Sandy Walsh yang kini sudah berusia 26 tahun bahkan sempat menegaskan kalau dirinya akan bahagia jika bisa membela timnas Indonesia.
"Akan menyenangkan. Jika ditanya saya ingin membela tim mana, maka itu adalah timnas Indonesia," kata Sandy Walsh seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Hln.be.
Sayangnya, bak cinta bertepuk sebelah tangan, keinginan kuat Sandy Walsh mengenakan seragam merah putih belum kunjung jadi kenyataan.
Baca Juga: Pemain PSG Sudah Tahu Lionel Messi Akan Segera Bergabung
Proses naturalisasinya belum diproses oleh PSSI sehingga Sandy pun belum bisa menegaskan kewarganegaraanya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Baru-baru ini, kepada salah satu media Belgia, GVA, Sandy terang-terangan menyebut satu sosok yang menghambat proses naturalisasinya.
Sosok yang dimaksud adalah Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Menurut Sandy, pengalaman buruk Indra Sjafri dengan pemain naturalisasi asal Eropa di masa lalu membuat proses naturalisasinya jadi terhambat.
Padahal, Sandy mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
"Saya sudah punya bayangan bisa tampil di beberapa pertandingan internasional (bersama timnas Indonesia) pada awal Juni," ucap Sandy dikutip Bolasport.com dari GVA.
"Sebelumnya saya sudah menjalin komunikasi dengan pelatih timnas. Pertandingannya juga digelar di Dubai, yang lebih terjangkau (jaraknya)."
"(Penghambat) utamanya adalah Direktur Teknik (Indra Sjafri) yang menahan proses naturalisasi sekarang ini," tutur Sandy Walsh.
Baca Juga: Korban Laga Pramusim Liverpool, Andrew Robertson Alami Engkel Terkilir sampai Susah Berjalan
"Rupanya pengalamannya di masa lalu dengan pemain naturalisasi dari Eropa tidak begitu bagus."
"Sayang sekali, karena saya sudah menegaskan kalau saya ingin melakukan apa pun supaya bisa bermain untuk Indonesia," kata Sandy Walsh.
Pernyataan Sandy Wals ini mengingatkan pada sebuah kritik pedas yang pernah dilontarkan mantan pemain timnas Indonesia, Jhonny van Beukering, pada awal Juni lalu.
Pemain yang pernah disebut sebagai pemain tergendut timnas Indonesia itu mengunggah foto Indra Sjafri di akun Instagram pribadinya pada Jumat (4/6/2021).
Baca Juga: VIDEO - Peran Krusial Asnawi Mangkualam di Balik Gol Pertama Ansan Greeners FC
Tak cuma itu, Jhonny van Beukering juga menyertakan sebuah komentar yang cukup keras.
"Buka hatimu, buka pikiranmu, mereka (pemain keturunan) punya kesempatan untuk membela tanah leluhur mereka, darah yang tak bisa dihapus, mereka juga Indonesia," tulis Jhonny seperti dilansir Bolasport.com.
"Ini khusus untuk Bapak Indra Sjafri, mereka juga Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Beda Sendiri, Bek Barcelona Salah Kostum di Acara Perpisahan Messi
Pada saat itu, Jhonny tidak menjelaskan alasan apa pun terkait kritiknya terhadap Indra Sjafri.
Namun banyak pihak berspekulasi mantan pelatih timnas U-22 Indonesia itu jadi aktor di balik mangkraknya proses naturalisasi Sandy Walsh.
Ada pun unggahan Jhonny tentang Indra Sjafri itu sudah dihapus dari Instagram-nya.