Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Sandy Walsh, mengaku masih intens berkomunikasi dengan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Sandy Walsh, masih memiliki satu persoalan dalam proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Hingga kini, Sandy Walsh belum kunjung mendapat kabar baik mengenai proses naturalisasinya.
PSSI, sebagai pihak yang bisa memediasi proses naturalisasi Sandy Walsh, ditengarai belum melakukan proses lanjutan untuk mengesahkan pemain 26 tahun itu sebagai WNI.
Baca Juga: Korban Laga Pramusim Liverpool, Andrew Robertson Alami Engkel Terkilir sampai Susah Berjalan
Akibatnya, Sandy belum kunjung bisa membela timnas Indonesia sesuai keinginannya.
Padahal, sudah sejak 2018 sila, pemain yang kini bermain di Liga Belgia itu menyatakan kesediannya membela timnas Indonesia.
"Akan menyenangkan. Jika ditanya saya ingin membela tim mana, maka itu adalah timnas Indonesia," kata Sandy Walsh seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Hln.be.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, sempat menjelaskan alasan mangkraknya proses naturalisasi sejumlah pemain keturunan.
Menurut Yunus Nusi, pihaknya sebenarnya serius mengurus proses naturalisasi pemain, selama ada rekomendasi dari sang pelatih, Shin Tae-yong, atau Direktur Teknik, Indra Sjafri.
Tanpa rekomendasi dari Shin Tae-yong atau Indra Sjafri, PSSI belum akan memproses naturalisasi pemain karena dianggap bukan menjadi kebutuhan tim.
"Naturalisasi itu kebutuhan tim yang direkomendasi oleh pelatih atau Direktur Teknik," kata Yunus Nusi dikutip Bolasport.com dari Bolanas, Sabtu (3/7/2021).
"Bukan kebutuhan PSSI, pengamat atau netizen. Tapi kebutuhan sesuai rekomendasi pelatih," imbuhnya.
Baca Juga: Juergen Klopp Isyaratkan Liverpool Akan Kedatangan Pemain Baru
"Memang sudah ada beberapa nama termasuk Sandy Walsh dan nama lain yang masuk menjadi nominasi."
"Tapi nominasi yang harus kita kerjakan adalah sesuai permintaan Shin," tutur pria asal Gorontalo itu.
Pernyataan Yunus Nusi itu seakan menguatkan pengakuan Sandy Walsh yang baru-baru ini bercerita tentang proses naturalisasinya ke media Belgia, GVA.
Dalam ceritanya, Sandy Walsh mengaku sudah berkomunikasi secara intens dengan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Baca Juga: VIDEO - Peran Krusial Asnawi Mangkualam di Balik Gol Pertama Ansan Greeners FC
Bahkan, komunikasi itu sudah terjalin sejak sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada awal Juni lalu di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Saya sudah punya bayangan bisa tampil di beberapa pertandingan internasional (bersama timnas Indonesia) pada awal Juni," ucap Sandy dikutip Bolasport.com dari GVA.
"Sebelumnya saya sudah menjalin komunikasi dengan pelatih timnas. Pertandingannya juga digelar di Dubai, yang lebih terjangkau (jaraknya)."
Akan tetapi, Sandy menyebut bahwa Indra Sjafri selaku Dirtek PSSI menjadi penghambat proses naturalisasinya.
Baca Juga: Barcelona Ditinggal Lionel Messi, Koeman: Tak Ada Gunanya Memikirkan Masa Lalu
"(Penghambat) utamanya adalah Direktur Teknik (Indra Sjafri) yang menahan proses naturalisasi sekarang ini," tutur Sandy Walsh.
"Rupanya pengalamannya di masa lalu dengan pemain naturalisasi dari Eropa tidak begitu bagus."
"Sayang sekali, karena saya sudah menegaskan kalau saya ingin melakukan apa pun supaya bisa bermain untuk Indonesia," kata Sandy Walsh.
Pemain yang bermain untuk KV Mechelen itu mengaku hingga kini pun masih sering berkomunikasi dengan tim pelatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Sandy Walsh Terang-terangan Sebut Indra Sjafri Jadi Penghambat Naturalisasinya
Hanya saja, Sandy mengatakan, tanpa lampu hijau dari Indra Sjafri, tampaknya dia tak akan bisa membela skuad Garuda.
"Saya masih berkomunikasi mingguan dengan pelatih timnas dan asistennya, tetapi Direktur Teknik yang harus memberi lampu hijau supaya semua hal bisa segera diproses," kata Sandy Walsh.
"Pelatih timnas masih mendukung (Indra Sjafri segera memberi lampu hijau)," tandas Sandy Walsh.