Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mengatakan bahwa pergantian Edouard Mendy-Kepa Arrizabalaga di Piala Super Eropa bukan rencana dadakan.
Chelsea berhasil menjuarai Piala Super Eropa 2021 setelah menaklukkan Villarreal 6-5 lewat adu penalti.
Pertandingan yang digelar di Stadion Windsor Park, Belfast, pada Rabu (11/8/2021) malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB itu harus lanjut sampai babak adu penalti usai kedua kubu hanya bisa bermain imbang 1-1 sepanjang waktu normal plus babak ekstra.
Gol Chelsea yang dicetak Hakim Ziyech pada menit ke-27, dibalas Villarreal lewat aksi Gerard Moreno 17 menit sebelum berakhirnya waktu normal.
Skor 1-1 bertahan sampai waktu normal berakhir dan membuat laga harus berlanjut ke babak tambahan.
Baca Juga: Kini Jadi Pahlawan, Dua Tahun Lalu Kepa Bandel Menolak Diganti sebelum Adu Penalti
Pada babak ekstra Chelsea dan Villarreal sama-sama kuat, dan ketika laga sudah terlihat akan lanjut ke adu penalti, pelatih The Blues, Thomas Tuchel, melakukan perubahan strategi yang cukup mengejutkan banyak orang.
Strategi yang dimaksud adalah membuat pergantian kiper pada menit ke-119, Edouard Mendy yang jadi starter ditarik keluar lalu digantikan Kepa Arrizzabalaga.
Awalnya banyak yang meragukan strategi Tuchel itu, namun akhirnya Kepa sukses membuktikan bahwa taktik yang dibuat pelatihnya itu manjur dengan berhasil menepis dua dari tujuh penalti yang dihadapinya.
Dua penalti Villarreal yang ditepis Kepa adalah tendangan Aissa Mandi dan Raul Albiol.
Baca Juga: Pelatih Timnas Belgia Sebut Romelu Lukaku Pemain yang Sempurna untuk Chelsea
Adapun lima tembakan Villarreal yang bersarang digawang Kepa dieksekusi oleh Gerard Moreno, Pervis Estupinan, Moi Gomez, Daniel Raba, dan Juan Foyth.
Di sisi lain Chelsea sukses menjebol gawang Villarreal dalam adu penalti sebanyak enam kali.
Keenam eksekutor Chelsea yang sukses menjalankan tugasnya adalah Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso, Mason Mount, Jorginho, Christian Pulisic, dan Antonio Ruediger.
Adapun satu penendang Chelsea yang gagal adalah Kai Havertz.
Seusai laga, Tuchel memberikan penjelasan soal strateginya mengganti Mendy dengan Kepa pada menit-menit akhir.
Tuchel mengaku bahwa ide memasukkan Kepa untuk babak adu penalti tidak muncul begitu saja alias dadakan.
Juru taktik asal Jerman itu mengaku bahwa strategi tersebut sudah lama dicanangkan olehnya, tepatnya sejak pertandingan piala pertama dia bersama Chelsea, yakni menghadapi Barnsley di Piala FA 2020-2021 pada 11 Februari 2021.
"Itu tidak spontan," kata Tuchel soal pergantian Mendy-Kepa seperti dikutip BolaSport.com dari BT Sport.
Baca Juga: Antar Chelsea Juara Piala Super Eropa, Thomas Tuchel Superior atas Tim Spanyol
"Kami membicarakannya dengan penjaga gawang setelah pertandingan piala pertama melawan Barnsley."
"Kami memiliki beberapa statistik. Kami sudah siap," tambahnya.
Lebih lanjut Tuchel menjelaskan mengapa dia menyiapkan rencana Kepa sebagai kiper untuk adu penalti.
Menurut Tuchel, Kepa memiliki presentase penyelamatan penalti yang lebih bagus ketimbang Mendy.
Baca Juga: Sergio Ramos Ajak Lionel Messi setelah 16 Tahun Jadi Musuh: Tinggal di Rumahku, Yuk!
"Kepa memiliki persentase terbaik dalam menyelamatkan penalti," tutur Tuchel.
"Para analis dan pelatih kiper menunjukkan datanya kepada saya."
"Kami berbicara kepada para pemain bahwa ini bisa terjadi ketika kami bermain di pertandingan sistem gugur. Sungguh fantastis bagaimana Edouard menerimanya."
"Ada bukti bahwa Kepa lebih baik dalam disiplin ini. Mereka adalah pemain tim. Edouard tidak menunjukkan kebanggaan untuk tidak turun lapangan."
"Edouard senang melakukannya untuk tim dan mengambil ini untuk tim," ujar pelatih berusia 47 tahun itu menambahkan.