Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemenangan Chelsea di babak adu penalti atas Villarreal dalam Piala Super Eropa 2021, Rabu (11/8/2021) malam diwarnai strategi ganti kiper yang jadi sorotan.
Chelsea berhasil menjuarai Piala Super Eropa 2021 setelah menaklukkan Villarreal 6-5 lewat adu penalti di Stadion Windsor Park, Belfast pada Rabu malam atau Kamis dini hari WIB.
Sebelum menjalani adu penalti, kedua tim bermain imbang 1-1 dalam 90 menit.
Chelsea unggul lebih dulu lewat Hakim Ziyech yang mencetak gol pada menit ke-27.
Villarreal membalas pada menit ke-74 lewat gol yang dibuat oleh Gerard Moreno.
Baca Juga: Lionel Messi Gabung Pun, PSG Tak Akan Juara Liga Champions karena Dilatih Seorang Argentina
Pada babak tambahan Chelsea Vs Villarreal gagal mencetak gol dan skor masih sama kuat.
Namun sebelum berlanjut ke adu penalti, Thomas Tuchel melakukan pergantian kiper dengan memasukkan Kepa Arrizabalaga untuk Edouard Mendy.
Pelatih asal Jerman itu memang menugaskan Kepa khusus untuk menghadapi babak adu penalti.
Awalnya banyak yang meragukan strategi Tuchel itu, namun akhirnya Kepa sukses membuktikan bahwa taktik yang dibuat pelatihnya itu manjur dengan berhasil menepis dua dari tujuh penalti yang dihadapinya.
Dua penalti Villarreal yang ditepis Kepa adalah tendangan Aissa Mandi dan Raul Albiol.
Di sisi lain Chelsea sukses menjebol gawang Villarreal dalam adu penalti sebanyak enam kali.
Keenam eksekutor Chelsea yang sukses menjalankan tugasnya adalah Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso, Mason Mount, Jorginho, Christian Pulisic, dan Antonio Ruediger.
Pergantian kiper sebelum babak adu penalti oleh Chelsea mengingatkan kita pada insiden di final Piala Liga 2018-2019, 24 Februari 2019 lalu.
Kepa bermain sebagai starter di final Piala Liga 2018-2019 yang berakhir dengan skor 0-0 setelah 120 menit.
Menjelang akhir perpanjangan waktu, pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, ingin mengganti Kepa dengan Willy Caballero.
Tetapi, kala itu Kepa tidak seperti Mendy yang dini hari tadi rela diganti.
Kiper Spanyol itu ngeyel dan menolak ditarik keluar sehingga membuat Sarri sangat marah.
Chelsea kemudian kalah 3-4 dari Manchester City walaupun Kepa sempat memblok penalti Leroy Sane.
Beruntung dalam final Super Eropa tadi malam, Edouard Mendy tak bandel seperti yang dilakukan Kepa dua tahun lalu.
Baca Juga: Dituding Kongkalikong untuk Bikin Lionel Messi Pergi, Presiden Real Madrid Bilang Begini
Seusai laga, Thomas Tuchel memberikan penjelasan soal strateginya mengganti Mendy dengan Kepa pada menit-menit akhir.
Tuchel mengaku bahwa ide memasukkan Kepa untuk babak adu penalti tidak muncul begitu saja alias dadakan.
"Itu tidak spontan," kata Tuchel soal pergantian Mendy-Kepa seperti dikutip BolaSport.com dari BT Sport.
"Kami membicarakannya dengan penjaga gawang setelah pertandingan piala pertama melawan Barnsley."
"Kami memiliki beberapa statistik. Kami sudah siap. Kepa memiliki persentase terbaik dalam menyelamatkan penalti."
"Para analis dan pelatih kiper menunjukkan datanya kepada saya," tambahnya.
Lebih lanjut, Tuchel menjelaskan bahwa ia sudah berbicara kepada seluruh kiper soal strategi ini.
Tuchel pun tak ragu memuji Edouard Mendy yang rela digantikan Kepa demi menjalankan strategi tim.
"Kami berbicara kepada para pemain bahwa ini bisa terjadi ketika kami bermain di pertandingan sistem gugur. Sungguh fantastis bagaimana Edouard menerimanya."
"Ada bukti bahwa Kepa lebih baik dalam disiplin ini. Mereka adalah pemain tim. Edouard tidak menunjukkan kebanggaan untuk tidak turun lapangan."
"Edouard senang melakukannya untuk tim dan mengambil ini untuk tim," tambahnya.