Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.com - Indonesia baru saja menyelesaikan perjuangan di ajang olahraga internasional Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada Juli-Agustus 2021.
Pada 2023, Indonesia akan kembali diramaikan oleh gelaran Piala Dunia FIFA U-20. Bahkan, Indonesia digadang menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola internasional tersebut.
Menurut rencana, Piala Dunia FIFA U-20 2023 akan dilangsungkan di Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) pun tengah melakukan sejumlah persiapan.
Persiapan tersebut dibahas dalam Dialog Produktif Rabu Utama di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dengan tema "Kiat Berprestasi di Masa Pandemi", Rabu (11/8/2021).
Menteri Menpora Zainudin Amali mengatakan, gelaran Piala Dunia FIFA U-20 akan dilaksanakan dengan pelaksanaan protokol kesehatan ketat untuk menjamin kesehatan para staf dan atlet.
"Semua (atlet dan staf) yang terlibat harus sudah divaksin dan melakukan tes swab. Tidak ada penonton di arena. Misal, stadion berkapasitas 20 ribu orang, maksimal 299 orang berkepentingan saja yang boleh masuk ke sana," ungkap Zainudin melalui keterangan resmi.
Selain itu, pemerintah juga tengah mematangkan persiapan untuk menjaring bibit unggul tim sepak bola nasional.
Beberapa sentra pembinaan olahraga pun dibangun di berbagai daerah dengan tujuan untuk menjaring talenta-talenta muda di dunia olahraga.
"Kejuaraan di daerah adalah sumber atlet nasional. Dari sekitar 250.000 atlet talenta daerah, kita saring bertahap, hingga akhirnya didapatkan 150 orang atlet elit nasional dari cabor unggulan,” papar Zainudin.
Baca Juga: Ogah Main Bareng Lionel Messi, Kylian Mbappe Minta Dijual ke Real Madrid
Menpora juga akan memastikan para atlet mendapatkan pelatihan terbaik. Hal itu sejalan dengan program Grand Design Olahraga Nasional yang diciptakan untuk mendorong generasi atlet muda yang andal dan profesional.
Untuk mewujudkannya, pemerintah memberikan dukungan melalui berbagai upaya. Salah satunya, dengan membangun training camp di Cibubur, Jakarta.
Tempat pelatihan tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, unit relaksasi, sekolah, rumah sakit, hingga ketersediaan ahli gizi dan psikolog.
Kelengkapan fasilitas tersebut dibangun untuk memastikan para atlet mendapatkan persiapan fisik, mental, maupun taktik dan strategi.
Baca Juga: Pelatih Beberkan Taktik Islam Makhachev Taklukkan Rafael dos Anjos
Selain memastikan para atlet mendapatkan pelatihan terbaik, pemerintah juga akan memastikan kesejahteraan para atlet di masa depan.
"Sudah banyak atlet Indonesia yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil, terutama para peraih medali. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir untuk berkomitmen berkarir sebagai atlet," kata Zainudin.
Zainudin menambahkan, pemerintah pun mendukung penuh agar olahraga menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia. Oleh karenanya, ia berharap masyarakat terus menunjukkan dukungan dan antusiasmenya terhadap dunia olahraga Indonesia.
Petik motivasi dari olimpiade
Gelaran Piala Dunia FIFA U-20 akan dilaksanakan dua tahun lagi. Namun, pemerintah Indonesia berharap, para atlet, staf, dan seluruh masyarakat dapat mengambil pelajaran dari Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Olimpiade Melbourne 1956, Saat Timnas Indonesia Dipuji Presiden FIFA karena Imbangi Uni Soviet
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, para atlet yang berjuang di Olimpiade Tokyo 2020 harus menghadapi beragam adaptasi, mulai dari segi pelatihan, persiapan, hingga pertandingan.
"Pemerintah sangat mengapresiasi, karena di tengah tekanan dan kebiasaan baru tersebut, para atlet kita berhasil menorehkan prestasi. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari penyelenggaraan olimpiade ini dan menjadi catatan semua pihak," tutur Zainudin.
Menurut Zainudin, pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut adalah tetap optimistis untuk berprestasi dan berolahraga meski dihadapkan oleh banyak tantangan.
Menurut pelatih tim nasional (timnas) cabang olahraga (cabor) angkat besi Indonesia Dirja Wihardja, persiapan para atlet dalam menuju Olimpiade Tokyo cukup menguras fisik dan mental.
Baca Juga: Kisah Muamar Qadafi - Bertemu Kevin Cordon dan Ukir Sejarah di Olimpiade
Selain harus menerapkan protokol kesehatan ketat dan tes PCR berulang, para atlet juga dituntut untuk menerapkan pola hidup sehat agar tidak terpapar Covid-19 sampai pertandingan usai.
Selain itu, Dirja mengatakan, selama 2020 tidak ada turnamen yang dapat diikuti. Para atlet pun harus menjaga performa dan stamina dengan latihan rutin di pemusatan latihan nasional (pelatnas).
“Kami melakukan simulasi pertandingan dua minggu sekali untuk menjaga atmosfer kompetisi. Sebagai persiapan Olimpiade Tokyo, tim juga mengikuti try out dua kali tahun ini ke Uzbekistan. Setidaknya, atlet mengetahui situasi pertandingan saat pandemi,” kata Dirja dalam acara yang sama.
Dengan demikian, Menpora Zainudin dan Dirja berharap dunia olahraga Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan di mata dunia.