Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Anthony Ginting Ceritakan Selebrasi Emosional Usai Lawan Anders Antonsen pada Olimpiade Tokyo

By Delia Mustikasari - Kamis, 12 Agustus 2021 | 19:30 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, saat bertanding melawan Anders Antonsen pada babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Sabtu (31/7/2021). (NOC INDONESIA)

 

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mempersembahkan medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.

Anthony Sinisuka Ginting menjadi pebulu tangkis tunggal putra pertama yang menyumbang medali Olimpiade setelah Taufik Hidayat (emas) dan Sony Dwi Kuncoro (perunggu) di Athena pada 2004.

Catatan sejarah ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Anthony Sinisuka Ginting. Dia bahkan tidak menyangka lompatan kariernya begitu pesat dalam waktu kurang dari 10 tahun.

"Pastinya (medali perunggu) ini sangat berarti, apalagi debut juga. Pasti senang bisa dapat medali," kata Anthony dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Semua atlet ingin berpartisipasi di Olimpiade, apalagi dapat medali pasti dua tiga kali lipat senangnya. Dan ini sangat berarti untuk saya pribadi, keluarga, dan Indonesia," ucap Anthony.

Baca Juga: Respons Eko Yuli Irawan soal Rumor Pencoretan Angkat Besi pada Olimpiade Paris 2024

Ketika Olimpiade berlangsung, Anthony selalu mengatakan ingin menikmati semua momen yang terjadi walaupun tahu beban yang dipikul cukup berat. 

Dia lalu menceritakan bagaimana mengelola beban tersebut.

"Yang pertama, bagaimana mengatur ekspektasi saja. Maksudnya saya belajar dari pertandingan yang sudah berlalu. Jangan terlalu menggebu-gebu, jangan terlalu excited, tetapi tidak terlalu pesimis atau santai juga," tutur Anthony.

"Ya di tengah-tengah sehingga bisa sangat fokus menyiapkan diri sendiri. Bisa lebih kontrol diri sendiri baik di dalam maupun luar lapangan. Kemarin juga di sana memang tidak memikirkan hasil, fokusnya satu demi satu pertandingan dari hari pertama."

"Setelah masuk Athlete's Village itu saya tidak mau berpikir terlalu jauh. Hari ini ya hari, besok ya besok," ujar pebulu tangkis berusia 24 tahun itu.

Anthony mengakui bahwa pada hari pertama bertanding pada Olimpiade Tokyo 2020 merasakan tekanan yang tidak terlalu berat meskipun tetap merasa gugup.

"Setelah lewat pertandingan pertama, kedua, 16 besar bahkan sampai delapan besar itu saya merasa aman saja. Ketegangan malah sangat terasa pada babak semifinal dan perebutan medali perunggu, terasa sekali tekanannya."

"Baru saya percaya yang senior-senior saya bilang bahwa Olimpiade memang sebuah turnamen yang berbeda. Padahal, saya mencoba tidak memikirkan itu tapi tidak tahu kenapa perasaan itu membayangi terus," kata atlet kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu.

"Paling terlihat di luar lapangannya sih, seperti malam itu saya tidak bisa tidur, gelisah, khawatir sampai pas bangun paginya juga perasaannya masih tidak enak," ujar Anthony.

Saat menang melawan Anders Antonsen (Denmark) pada babak delapan besar, Anthony melakukan selebrasi yang emosional. Namun, itu tak sekadar ungkapan melepas ketegangan.

Baca Juga: BWF Belum Terima Keluhan BKA soal Ucapan Tak Pantas Ganda Putri China pada Olimpiade Tokyo 2020

"Sebenarnya sejak melawan Kanta (Tsuneyama) di 16 besar saya sudah was-was karena pada pertemuan terakhir saya kalah dari dia. Puji Tuhan saya diberikan kelancaran," aku Anthony.

"Saat melawan Antonsen itu lebih karena dia agak berubah pola permainannya daripada di pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hari itu dia bermain sabar, tidak banyak menyerang jadi saya harus cepat mencari cara untuk mengimbanginya."

"Fokusnya jadi berubah dan pertandingannya ketat. Bahkan di gim ketiga saya sempat tertinggal, nyusulnya baru di poin-poin kritis. Pas bisa menang, lega sih. Selebrasi itu lebih ke lega karena bisa menang dan ke semifinal," tutur Anthony.

Berbicara tentang Antonsen, setelah pertandingan Anthony berfoto dengannya lalu menjadi ramai di media sosial. 

"Setelah pertandingan saya melakukan pendinginan di lapangan pemanasan. Saat itu, dia tidak ada di sana. Mungkin di player lounge atau di mana saya tidak tahu," ucap Anthony.

"Tiba-tiba dia datang menghampiri saya dan mengajak foto bersama. Dia juga mengucapkan selamat dan semangat untuk esok hari (semifinal)," kata Anthony.

Bulu tangkis mempersembahkan medali emas dan satu medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020. Medali emas disumbangkan oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, sementara medali perunggu direbut Anthony Sinisuka Ginting.

 Baca Juga: Ganda Putra India 'Terpukul' Wakil Taiwan Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P