Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden LaLiga, Javier Tebas, akhirnya bersuara dan mengungkapkan bahwa Barcelona sebenarnya bisa mempertahankan Lionel Messi.
Kebersamaan Lionel Messi dengan Barcelona, yang terjalin selama dua dekade, harus berakhir pada musim panas 2021.
Pada 5 Agustus 2021, Barcelona merilis pernyataan bahwa mereka melepas Lionel Messi yang kontraknya telah kedaluwarsa sejak 1 Juli 2021.
Barcelona sebenarnya sempat menyodorkan kontrak baru untuk Messi.
Messi pun sudah sepakat untuk melanjutkan kariernya di Camp Nou.
Baca Juga: Lionel Messi Gabung PSG, Mimpi Angel Di Maria Terwujud dalam Satu Bulan
Namun, kesepakatan kerja antara Messi dan Blaugrana itu gagal terwujud.
Baik Messi maupun Barcelona kompak menunjuk LaLiga sebagai pihak yang menyebabkan kegagalan tersebut.
Setelah Messi kini resmi meninggalkan Spanyol untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain, pihak LaLiga akhirnya bersuara.
Seolah tak mau disalahkan atas kepergian Messi, LaLiga melalui presiden Javier Tebas mengatakan bahwa Barcelona sebenarnya bisa mempertahankan La Pulga.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, menegaskan bahwa pihak klub akhirnya melepas Messi karena terganjal aturan keuangan atau Financial Fair Play LaLiga.
Seperti diketahui, anggaran gaji Barcelona berada di angka 671 juta euro (sekitar Rp 11,5 triliun).
Sementara itu, peraturan baru LaLiga menetapkan limit tagihan upah per klub adalah 382,7 juta euro.
Laporta mengatakan bahwa Barcelona sebenarnya berharap LaLiga bisa fleksibel soal aturan itu.
Namun, pada akhirnya, Barcelona harus tetap mematuhi regulasi dan melepas Messi karena tidak memiliki pilihan lain.
Baca Juga: Lionel Messi Gabung PSG, Semua Rekan Setim Cesc Fabregas Kompak Minta Tukar Jersey
"Kami menyetujui kontrak dua tahun yang akan dibayar dalam lima tahun. Messi membantu membuat segalanya semudah mungkin," ujar Laporta dalam konferensi pers pada 6 Agustus 2021, dikutip BolaSport.com dari BarcaTV.
"Kami pikir kontrak itu dalam kriteria LaLiga, itu berfungsi dengan baik di negara lain, tetapi di sini, itu tidak diterima."
"Kami pikir mereka mungkin lebih fleksibel, tetapi kami telah melampaui batas gaji."
"LaLiga meminta kami untuk mematuhi aturan. Saya yakin LaLiga ingin memiliki Leo Messi."
"Akan tetapi, bisa dimaklumi, ada klub yang harus mengikuti aturan dan mereka tidak bisa jadi pengecualian. Sesederhana itu," ujar Laporta menambahkan.
Messi pun mengamini pernyataan Laporta dengan mengatakan bahwa mereka tak berdaya di hadapan peraturan LaLiga.
Padahal, peraih enam Ballon d'Or itu rela melakukan segalanya termasuk mengurangi gaji agar bisa bertahan di Camp Nou.
Baca Juga: Yakin Mau Beli Jersey Messi di PSG? Harganya Setara Motor Matic
"Seperti yang dikatakan presiden, klub memiliki utang besar, mereka tidak bisa melakukannya, tidak mungkin untuk bertahan," ucap Messi.
"Yang jelas, saya melakukan segala kemungkinan, dan Barca tidak bisa melakukannya karena LaLiga," ujar Messi menambahkan.
Namun, Presiden LaLiga, Javier Tebas, mengatakan bahwa Barcelona memiliki pilihan lain untuk membuat Messi bertahan.
Menurut Tebas, andai Barcelona mau menerima bantuan dana dari perusahaan investasi CVC Capital Partners, maka mereka bisa mendaftarkan Messi.
LaLiga diketahui telah menyetujui perjanjian baru dengan CVC yang akan menyuntikan dana hingga 2,7 miliar euro atau sekitar 45 triliun rupiah ke kompetisi dan klub-klub.
Sebanyak 90 persen dari dana 2,7 miliar euro tersebut akan dialirkan ke klub-klub termasuk sepak bola wanita, semi profesional, dan non profesional.
Namun, Barcelona secara terbuka menyuarakan penentangan terhadap perjanjian tersebut.
Barcelona termasuk di antara empat klub yang memberikan suara menentang proyek tersebut, seperti halnya Real Madrid, Atletico Madrid, dan klub keempat yang belum disebutkan namanya.
Baca Juga: Lionel Messi Peluk Sergio Ramos, Momen Teraneh di Dunia sekaligus Paling Mengerikan bagi Musuh
Tebas pun menyindir keputusan Barcelona yang menolak bantuan dana tersebut karena sebenarnya bisa jadi penyelamat klub untuk mempertahankan Messi.
"Barcelona seharusnya menerima 275 juta euro sebagai bagian dari kesepakatan ini," ucap Tebas, dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Akan tetapi, ada orang-orang yang sangat cerdas yang menjalankan klub, membuat keputusan, dan kecerdasan ini terbukti dari keputusan terbaru yang mereka buat."
"Saya tidak tahu berapa jumlah pemotongan gaji yang dilakukan Barcelona, tetapi dengan 15 persen, jika menerima jenis pembiayaan ini, maka mereka akan memiliki hampir 40 juta euro."
"Hal itu akan membantu Barcelona memiliki skuad yang lebih kompetitif dengan mendaftarkan Messi atau pemain yang lain," ujar Tebas lagi.
Baca Juga: Bakal Bentuk Trio Eminem Bareng Neymar dan Mbappe, Lionel Messi: Ini Benar-benar Gila!
Tebas menambahkan, sikap berseberangan yang ditunjukkan Barcelona dan Real Madrid terhadap kesepakatan LaLiga itu dinilai ada hubungannya dengan proyek European Super League.
"Lebih sedikit uang yang akan dikirimkan kepada mereka yang mengatakan tidak untuk kesepakatan," ucap Tebas, dilansir BolaSport.com dari AS.
"Posisi Madrid dan Barcelona ada hubungannya dengan Liga Super dan itulah mengapa kesepakatan itu tidak menarik minat Presiden Real Madrid Florentino Perez," tutur Tebas menambahkan.