Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marquez Semakin Agresif dan Dianggap Kurang Pantas Gantikan Rossi sebagai Ikon MotoGP

By Delia Mustikasari - Jumat, 13 Agustus 2021 | 17:20 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat konferensi pers jelang MotoGP Austria, Kamis (12/8/2021). (MOTOGP.COM)

 

BOLASPORT.COM - Kontroversi seputar Marc Marquez (Repsol Honda) atas perilakunya pada MotoGP Styria 2021, 8 Agustus kemarin tak kunjung mereda.

Marc Marquez dan Aleix Espargaro (Aprilia) bersenggolan dua kali saat memulai balapan MotoGP Styria 2021 di Red Bull Ring.

Tabrakan antara Marc Marquez dan Aleix Espargaro terjadi di tikungan 1. Pada start pertama, Marquez mengerem sepenuhnya dari arah dalam tikungan kanan yang ketat di Red Bull Ring.

Kontak dengan Marc Marquez membuat Aleix Espargaro melebar. Pembalap Suzuki, Alex Rins, berada tepat di belakang Espargaro dan harus bereaksi juga. Keduanya kehilangan seluruh momentum saat berada di lintasan lurus menuju tikungan 3.

Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Austria 2021 - Johann Zarco Tercepat, Valentino Rossi ke-14

Saat balapan harus dihentikan setelah tiga lap karena insiden Dani Pedrosa (KTM) dan Lorenzo Savadori (Aprilia), Espargaro melaju di ketinggian yang sama dengan Marquez.

Saat balapan kembali dimulai setengah jam kemudian, suasananya belum tenang. Situasi serupa kembali terjadi di tikungan 1.

Kali ini Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) berada di dalam, Marquez di sebelahnya dan Espargaro di luar. Marquez hampir terjepit di antara motor dan kembali bersentuhan dengan Espargaro.

Espargaro harus pindah ke zona run-off aspal dan menyelesaikan lap pertama di posisi ke-17

Serangan Marquez yang dianggap terlalu agresif tidak hanya membuat Espargaro marah. Espargaro juga menuntut penalti dari race direction.

Pengamat MotoGP dan juga mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat menilai Marquez sudah melampaui batas dan bahkan bisa menjadi risiko bagi rekan-rekannya.

"Setelah cedera, Marquez  melalui momen tersulit dalam karirnya dan bahkan lebih berbahaya," kata Pernat dilansir BolaSport.com dariTuttomotoriweb.

"Dorna harus turun tangan. Jika tidak memberikan penalti, balapan akan terus berlanjut seperti ini," ucap Pernat.

Menurut Pernat, Marquez jadi lebih berbahaya semenjak sembuh dari cedera karena dia terbiasa mendominasi balapan.

Baca Juga: Cal Crutchlow Sebut Maverick Vinales dan Marc Marquez Setara dalam 2 Hal

"Oleh karena itu, selain kesulitan fisik dia juga harus menghadapi dampak psikologis yang ditimbulkan oleh situasi ini bagi dirinya yang terbiasa mendominasi kategori," ujar Pernat.

Pernat juga menolak anggapan bahwa Marquez akan menggantikan peran Rossi sebagai ikon MotoGP masa depan.

Rossi baru mengumumkan masa depannya untuk pensiun dari MotoGP seusai musim 2021.

"Mungkin Marc bisa mengambil tongkatnya, tetapi dia mengacaukannya dengan omong kosong itu pada 2015," kata Pernat.

"Jika dia meninggalkannya sendirian, Valentino akan mendukungnya terhadap para penggemar. Satu-satunya di mana saya melihat Valentino adalah Marco Simoncelli."

Baca Juga: Sudah Kebanyakkan Masalah Sendiri, Marc Marquez 'Bodo Amat' dengan Perseteruan Yamaha-Vinales

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P