Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia peraih medali emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu merasa bersyukur dan bangga diundang ke Istana Bogor oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sempat diajak masuk ke dalam ruang kerja Jokowi untuk sekadar berbincang ringan.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu diundang ke Istana Bogor pada Jumat (13/8/2021) untuk menerima apresiasi atas prestasi mereka meraih keping medali emas Olimpiade Tokyo 2020 masing-masing sebesar Rp 5,5 miliar.
Baca Juga: Rossi Sebut Ada Kemungkinan Vinales Lakukan Sabotase pada YZR-M1
"Kami merasa bersyukur dan bangga bisa diterima Pak Presiden dan kami tadi sempat diajak ke ruangannya, ngobrol bareng berempat bareng Pak Menpora juga," kata Greysia dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Lumayan lama ada 30 menit sebelum acara dimulai. Jadi, itu sebuah momen yang tidak bisa terlupakan sebagai bentuk apresiasi untuk kami dan kami sangat terharu," ucap Greysia.
"Banyak hal tapi ngobrolnya santai. Hal-hal ringan selayaknya bapak dan anak. Silaturahmi saja. Beliau berkeinginan untuk benar-benar memajukan olahraga di Indonesia. Secara perlahan-lahan kita pasti bisa," tutur Greysia.
"Pak Presiden juga menceritakan momen-momen saat menonton kami, sempat deg-degan juga katanya dan beliau bilang sempat tidak berani nonton. Gregetan," kata Apriyani.
Greysia/Apriyani mengucapkan syukur yang tak terhingga atas apresiasi yang diberikan semua pihak, terutama pemerintah.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas komitmennya untuk mengapresiasi kami para atlet yang berprestasi," ucap Greysia.
"Kami hanya bisa bersyukur dan ya memang sebagai atlet tugas kami harus menjadi juara di event-event internasional dan mengharumkan nama Indonesia. Apresiasi lalu akan datang dengan sendirinya tanpa kita minta. "
"Jadi, ini suatu semangat untuk atlet Indonesia yang lainnya mungkin di kemudian hari bisa mencetak prestasi-prestasi yang maksimal untuk Indonesia," tutur Greysia.
Saat ditanya akan digunakan untuk apa bonus yang diberikan, Greysia memilih menabung lebih dulu,
"Yang pasti ditabung dulu ya buat nanti hari tua. Kami tidak selamanya di bulu tangkis jadi harus pintar mengelolanya. Mau dipakai buat investasi juga," ucap Apriyani.
Baca Juga: Marquez Semakin Agresif dan Dianggap Kurang Pantas Gantikan Rossi sebagai Ikon MotoGP
Usai pulang dari Olimpiade Tokyo 2020 dan menjalani karantina mandiri selama delapan hari, tim Olimpiade Indonesia akhirnya diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Chef de Mission Rosan Roeslani, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting, Eng Hian, Hendry Saputra Ho, dan lainnya.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para atlet yang sudah berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Ia juga bersyukur karena semua anggota tim pulang dengan keadaan sehat.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur saudara-saudara sudah tiba kembali di Tanah Air dalam keadaan sehat. Saya berserta seluruh rakyat sangat bangga atas perjuangan, atas kerja keras yang telah saudara-saudara lakukan di Tokyo. Saya sangat mengapresiasi hasil medali yang telah diraih," ucap Jokowi.
"Dan atas prestasi yang telah saudara-saudara raih, pemerintah memberikan penghargaan berupa bonus untuk peraih medali emas sebesar 5,5 miliar rupiah, peraih medali perak sebesar 2,5 milyar rupiah, kemudian peraih medali perunggu 1,5 milyar rupiah."
"Bonus juga diberikan kepada pelatih dan atlet non peraih medali. Semoga prestasi yang sudah saudara-saudara raih saat ini dapat menjadi inspirasi, dapat menjadi teladan, dapat menjadi dorongan dan motivasi bagi para atlet dan kita semuanya agar terus bekerja keras, terus berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," ucap Jokowi.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Dianggap GOAT Kelas Ringan Oleh Pendatang Baru UFC
Berikut daftar besaran bonus Olimpiade untuk pemain dan pelatih.
Atlet:
Medali emas: Rp 5,5 miliar
Medali perak: Rp 2,5 miliar
Medali perunggu: Rp 1,5 miliar
Non medali: Rp 100 juta
Pelatih:
Medali emas: Rp 2,5 milyar
Medali perak: Rp 1 milyar
Medali perunggu: Rp 600 juta
Non medali: Rp 100 juta