Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wakil Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Andritany Ardhiyasa meminta agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa bertindak tegas pada klub yang masih memiliki tunggakan gaji pada pemain.
APPI kembali menyentil beberapa klub Liga 1 dan Liga 2 yang belum menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji pemain jelang bergulirnya kompetisi.
Seperti diketahui, Liga 1 2021/2022 diagendakan bakal bergulir pada 27 Agustus mendatang.
Baca Juga: Eks Pemain Persija U-20 Ungkap Awal Mula Gabung ke Badak Lampung FC
Tetapi, tak sedikit tim yang bermasalah karena masih memiliki tunggakan gaji kepada pemain.
Salah satunya tim yang masih belum menyelesaikan masalah tunggakan gaji pada pemain yakni PSM Makassar, Persis Solo, dan yang lainnya.
PSM Makassar diketahui hingga saat ini belum juga melunasi hak-hak 17 pesepakbola.
Kasus ini sudah tertuang dalam putusan National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional Indonesia nomor 016/NDRC/III/2021 s/d 032/NDRC/III/2021.
Baca Juga: Sudah Pulih, Bek Madura United Dipastikan Bisa Tampil di Awal Kompetisi
Tak hanya tim berjulukan Juku Eja tersebut yang bermasalah, beberapa tim seperti Kalteng Putra, PSPS Riau, dan masih banyak klub Liga 2 lainnya.
Bahkan salah satu tim Liga 2 yang menarik perhatian musim ini yakni Persis Solo juga diketahui masih menunggak gaji 18 pemain.
Baca Juga: Robert Rene Alberts Dukung Gian Zola Temukan Perfoma Terbaiknya di Persela
Sengketa soal tunggakan gaji pemain Persis Solo ini terjadi pada 2020 yang artinya pada kepengurusan lama.
Sebagaimana diketahui saat ini Persis Solo telah diakuisisi oleh putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Walaupun saat ini sudah ditangani oleh anak orang nomor satu di Indonesia itu, tetapi Persis masih punya sengketa di masa lalu.
Baca Juga: Sudah Kebanyakkan Masalah Sendiri, Marc Marquez 'Bodo Amat' dengan Perseteruan Yamaha-Vinales
Ada hak-hak pemain yang belum dibayarkan oleh kepengurusan lama sebesar kurang lebih Rp 2,3 miliar.
Dengan ini, APPI mendesak agar PT LIB sebagai operator kompetisi bisa bertindak tegas.
Hal ini harus dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terus terjadi di dunia sepak bola.
Baca Juga: Lautaro Martinez Tak Bakal Ikuti Jejak Romelu Lukaku ke Inggris
Apalagi kometisi bakal segera bergulir, oleh karena itu Andritany berharap agar PT LIB bisa memberi sanksi keras kepada tim-tim yang masih memiliki tunggakan gaji tersebut.
Tak hanya memberi sanksi, tetapi LIB juga diminta untuk turut menekan klub-klub agar bisa memenuhi kewajiban mereka.
“Yang kami harapkan adalah agar ada eksekusinya dari PT Liga, pastinya agar bisa menekan tim yang belum menyelesaiakan hak para pemainnya,” ujar Andritany dalam jumpa pers virtual yang turut dihadiri BolaSport.com, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga: VIDEO - Main 45 Detik, Anak Asuh Shin Tae-yong Cetak Gol yang Tipu 2 Pemain Liga Malaysia
Menurutnya kalau hanya didiamkan masalah seperti ini akan terkesan biasa saja.
Padahal banyak pemain yang hanya menaruh harapan dari penghasilan di sepak bola guna menghidupi keluarganya.
Pemain Persija Jakarta itu juga mengaku sempat merasakan bagaimana rasanya tidak menerima gaji.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Austria 2021 - Johann Zarco Tercepat, Valentino Rossi ke-14
Maka dari itu, ia berharap PT LIB bisa bertindak tegas dan tak hanya pura-pura semua baik-baik saja.
Menurutnya ini juga perlu ditegaskan demi kesejahteraan para pemain.
“Kalau seperti ini mau sampai kapan karena ini sudah lama seperti ini,” ucap pemain timnas Indonesia tersebut.
Baca Juga: Manchester United Vs Leeds United - Belum Fit 100 Persen, Jadon Sancho Kemungkinan Absen
“Saya juga dulu sempat merasakan namun saat itu belum ada NDRC. Meski tida ada BOPI tapi masih ada kami. Semoga PT LIB bisa mengeksekusinya,” tuturnya.
Dengan tunggakan gaji yang terjadi saat ini, sanksi yang dapat dilakukan adalah berupa larangan untuk mendaftarkan pemain baru untuk tiga periode transfer.
Oleh karena itu, agar klub-klub tersebut tetap dapat mengikuti kompetisi maka diharapkan mereka bisa membayar hak para pemain.
Baca Juga: PSSI Bicara soal Peluang Liga 1 2021/2022 Digelar di Satu Wilayah
Sementara itu, Liga 1 2021/2022 direncanakan akan kick-off pada 27 Agustus mendatang.
Untuk itu baik PSM Makassar ataupun klub lain masih punya waktu melunasi hingga waktu pendaftaran pemain ditutup.