Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Agen Romelu Lukaku, Federico Pastorello, mengungkapkan fakta sebenarnya di balik kepindahan kliennya ke Chelsea.
Tidak ada lagi nama Romelu Lukaku dalam skuad Inter Milan untuk menghadapi Liga Italia 2021-2022.
Inter Milan memutuskan melego Romelu Lukaku ke klub lama sang striker, Chelsea, pada bursa transfer musim panas 2021.
I Nerazzurri mencapai kesepakatan transfer dengan Chelsea untuk Lukaku dengan mahar senilai 115 juta euro (sekitar Rp 1,93 triliun).
Baca Juga: Bukan Sancho, Solskjaer Tunjuk Satu Pemain untuk Jadi Kunci Permainan Manchester United
Banyak pihak menyayangkan keputusan Inter yang melepas aset berharganya pada jendela transfer musim panas tahun ini.
Lukaku adalah salah satu pemain kunci Inter dalam skuad racikan Antonio Conte ketika memenangi gelar Liga Italia musim 2020-2021.
Big Rom, julukan Lukaku, menjadi mesin gol utama Inter berkat torehan 24 golnya di Serie A.
Kepergian dari striker timnas Belgia tersebut tidak bisa diterima oleh para pendukung I Nerazzurri.
Baca Juga: Hancur Lebur di Tangan Tim Promosi, Mikel Arteta Kecewa Berat dengan Arsenal
Mural bergambar Lukaku di luar Stadion Giuseppe Meazza menjadi sasaran kemarahan para pendukung Inter.
Ancaman dan hinaan turut menyertai Lukaku dalam kepulangannya ke Inggris.
Terkait hal itu, agen Lukaku, Federico Pastorello, segera memutuskan untuk merilis pernyataan terkait kepindahan kliennya.
Federico Pastorello membeberkan sejumlah fakta di balik kepindahan Lukaku ke Chelsea.
Baca Juga: Hancur Lebur di Tangan Tim Promosi, Mikel Arteta Kecewa Berat dengan Arsenal
"Narasi soal transfer Lukaku yang direkayasa dan dipaksa hanya untuk kepentingan finansial klub, membuat semua orang benar-benar tersesat," kata Pastorello, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Lukaku tidak pernah secara terbuka mengungkapkan kegelisahan atau ketidakpuasan tentang bermain di Inter Milan, situasi kontraknya atau peristiwa di klub,."
"Minat Chelsea benar-benar telah menyentuh hati Lukaku sejak pertama karena klub itu paham benar bahwa dia sosok yang unik dan istimewa."
"Dalam beberapa hari terakhir saya telah melihat video dari tahun 2009, di mana pemain berusia 16 tahun mengunjungi Stadion Stamford Bridge dan bersumpah bahwa suatu hari dia akan bermain di lapangan itu."
Baca Juga: Dipermalukan Tim Promosi, Arsenal bak Bocah yang Main Lawan Lelaki Dewasa
"Saya menyarankan semua orang untuk menontonnya dengan hati-hati, sungguh mengesankan betapa jelas seorang anak laki-laki berusia 16 tahun sudah menggambar masa depannya."
"Dia ingin mengenakan jersi itu, dia berhasil ketika dia baru berusia 18 tahun, tetapi sayangnya dia pergi sebelum dia bisa membuat kesan dan memenangi sesuatu yang penting bagi Chelsea."
"Tantangan itu ibarat serangga yang mengganjal di hati dan pikirannya selama bertahun-tahun."
"Ketika kesempatan untuk mencoba lagi muncul setelah bermain dua musim untuk Inter, dia hampir tidak percaya."
Baca Juga: Thomas Tuchel Bocorkan Waktu Debut Kedua Romelu Lukaku di Chelsea
"Hal itu adalah kesempatan untuk menjadi memenuhi ambisinya dan menjadi profesional, dia memutuskan sudah waktunya untuk menerima tantangan itu lagi."
"Percaya atau tidak, kasih sayang para pendukung dan ikatan khusus dengan kota Milan membuatnya memikirkannya untuk waktu yang lama."
"Namun, begitu dia membuat keputusan, dia melanjutkan dengan keyakinan dan mantap akan pilihannya," ujar Pastorello menambahkan.
Sebelum menjadi predator mematikan di Liga Italia, Lukaku sempat melempem kala berseragam Manchester United.
Baca Juga: Soal Transfer Kylian Mbappe ke Real Madrid, Pelatih PSG Bilang Begini
Antonio Conte menjadi sosok penyelamat penyerang berusia 28 tahun tersebut.
Pelatih asal Italia itu mampu memberi sentuhan terbaik bagi Lukaku dan membuat sang pemain mampu mendulang 47 gol dari 72 pertandingan di Serie A meski baru bermain selama dua musim bersama Inter.
Kini, Lukaku perlu membuktikan dirinya tidak salah diboyong mahal pada era keduanya di Chelsea.