Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Salah satu pilar andalan di Persib Bandung enggan mendapatkan gelar pemain terbaik di Liga Indonesia dan hanya satu hal lain.
Pemain Persib Bandung tersebut adalah Wander Luiz.
Wander Luiz baru-baru ini ditantang untuk memilih satu jawaban dari dua pilihan atau dalam konten YouTube Persib Bandung disebut Diadu (Diantara Dua).
Pada kesempatannya dalam channel Persib Bandung tersebut, Wander Luiz diberikan beragam pertanyaan.
Sederet pertanyaan yang diajukannya yakni Wander Luiz diminta untuk memilih antara menjadi pemain terbaik atau menjadi pencetak gol terbanyak.
Penyerang asal Brasil tersebut ternyata enggan menjadi pemain terbaik.
Wander Luiz lebih memilih menjadi raja gol.
Baca Juga: Martunis Melihat Peluang Datangkan Cristiano Ronaldo ke Indonesia
"Top score (pencetak gol terbanyak)," jawab Wander Luiz seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Persib, 15 Agustus 2021.
Wander Luiz pun memberikan alasan kenapa dirinya lebih memilih menjadi raja gol ketimbang menjadi pemain terbaik.
Alasan Wander Luiz karena ia merupakan pemain yang berposisi striker.
Baca Juga: Greg Nwokolo Bongkar Sisi Buruk Pemain dan Klub Liga Indonesia
Alhasil, pesepak bola berusia 29 tahun tersebut lebih bernafsu untuk membobol gawang lawan.
"Karena posisi saya penyerang," ucap Wander Luiz.
"(Saya) harus selalu membuat gol."
Baca Juga: Diincar Banyak Klub, Greg Nwokolo Beri 2 Syarat Untuk Calon Timnya
"Bagi saya, lebih baik menjadi top score," tambah striker berpostur 190 cm tersebut.
Berbicara mengenai kiprahnya sebagai penyerang, Wander Luiz memang sempat unjuk gigi.
Wander Luiz pernah unjuk gigi di Liga 1 2020 hingga pekan ketiga.
Baca Juga: Bikin Heboh, Bagus Kahfi 'Perkenalkan' Persija Jakarta di Belanda
Bersama Persib Bandung sampai pekan ketiga Liga 1 2020, pemain kelahiran 17 Februari 1992 tersebut berhasil menciptakan empat gol.
Dengan koleksinya itu membuat Wander Luiz pernah menempati takhta sebagai raja gol Liga 1 2020 pekan ketiga.
Sayangnya, Liga 1 2020 hanya berjalan tiga pertandingan sebelum pada akhirnya ditunda dan diberhentikan secara permanen.