Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Barcelona, Gerard Pique, mengungkapkan perbedaan kondisi Blaugrana saat dipimpin Josep Maria Bartomeu dan ketika dikepalai Joan Laporta.
Barcelona saat ini sedang dalam masa transisi usai berganti kepemimpinan dari Josep Maria Bartomeu ke Joan Laporta.
Saat presiden klub masih dijabat Josep Maria Bartomeu, Barcelona memang tampak kuat di segala sisi, baik di dalam maupun luar lapangan.
Akan tetapi, di balik semua itu, ada tindakan Bartomeu yang mencederai Barcelona.
Baca Juga: Daftar Dosa Bartomeu yang Bikin Barcelona Hancur Lebur, Salah satunya Bikin Messi Setengah Hati
Akibatnya pun baru terasa sekarang, Barcelona dilanda kesulitan finansial dan akhirnya harus kehilangan ikon sekaligus legenda hidupnya, Lionel Messi.
Setelah berganti presiden ke Joan Laporta, Barcelona perlahan-lahan berusaha bangkit.
Kebangkitan itu pun dirasakan oleh pemain-pemain Barcelona, tak lepasnya bek senior Blaugrana, Gerard Pique.
Baca Juga: Tottenham Menang Tanpa Harry Kane, Pelatih Spurs Mengemis Bantuan
Menurut Gerard Pique, ada perbedaan antara Barcelona era Bartomeu dengan Laporta.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial Twitch, bek 34 tahun itu membeberkan perbedaan kedua presiden klub Blaugrana.
Pique menyatakan di bawah kepemimpinan Laporta, pemain Barcelona merasakan sebuah perasaan yang hilang pada era sebelumnya.
Sementara saat masih dipimpin Bartomeu, Pique menyebut bahwa dia dan pemain Barcelona lainnya merasa tertipu.
Baca Juga: Jelang Liga 1 2021, Persipura Jayapura Malah Alami Badai Cedera
"Ada lebih banyak 'perasaan' dengan Laporta daripada dengan Bartomeu," kata Pique seperti dikutip BolaSport.com dari Sport.
"Banyak pemain merasa tertipu oleh Bartomeu."
"Joan memperlakukan kami dengan lebih hormat. Dia memperkenalkan ketertiban ke klub."
????[@tjuanmarti] | Piqué: "I have more 'feeling' with Laporta than with Bartomeu. With him we feel cheated and that's how it all ended" pic.twitter.com/2gfcwgIZfv
— BarçaTimes (@BarcaTimes) August 16, 2021
Baca Juga: Keengganan Pangkas Gaji Sebabkan Lionel Messi Pergi, Jordi Alba Beri Penjelasan
"Kami sekarang memiliki hierarki tertentu yang hilang selama era Bartomeu," ucap Pique menambahkan.
Satu hal yang mungkin tidak ditemukan di era Bartomeu namun ada di masa kepemimpinan Laporta adalah transparansi.
Hal itu dapat dilihat dari Laporta yang baru-baru ini menggelar konferensi pers untuk membahas semua masalah klub.
Baca Juga: Kedatangan Lionel Messi ke PSG Bikin Keadilan Semakin Menjauh
Dalam kesempatan itu Laporta membahas semua masalah klub tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Salah satu contohnya adalah hutang Barcelona yang mencapai 1,35 miliar euro (sekitar Rp22,85 triliun).
"Keadaan ekonomi klub sangat mengkhawatirkan, dan situasi finansialnya dramatis," kata Laporta.