Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang berdarah Batak, Radja Nainggolan, menjelaskan alasannya memilih pulang kampung dan bermain di klub Liga Belgia, Royal Antwerp.
Nama Radja Nainggolan sangat populer di Indonesia setelah lama memperkuat klub top Liga Italia, AS Roma dan Inter Milan.
Dari namanya, Radja Nainggolan sudah pasti punya kedekatan dengan Indonesia.
Ayahnya adalah Marianus Nainggolan, orang Indonesia yang berasal dari suku Batak.
Sejak masih junior, Radja Nainggolan yang lahir di Antwerp, Belgia, sudah merantau ke luar negeri dalam mengejar kariernya di sepak bola profesional.
Dia direkrut akademi klub Liga Italia, Piacenza, saat masih berumur 17 tahun.
Baca Juga: Merantau 16 Tahun, Gelandang Berdarah Batak Radja Nainggolan Pulang ke Belgia
Nainggolan kemudian berkarier di Liga Italia sampai akhir musim 2020-2021 saat dipinjamkan Inter Milan ke Cagliari.
Nainggolan sebetulnya mau dibeli permanen oleh Cagliari, tetapi pemain berumur 33 tahun ini gagal mencapai kesepakatan soal durasi kontrak.
Setelah dipastikan tidak memperkuat Cagliari, Radja Nainggolan memilih Royal Antwerp, klub kampung halamannya, untuk melanjutkan karier.
Dikontrak dua tahun, Nainggolan sudah mulai berlatih bersama Royal Antwerp pada Senin (16/8/2021).
Nainggolan mengaku bahwa pada usianya sekarang, dia merasa sudah waktunya merasakan bermain di Liga Belgia.
Apalagi, dia sangat tertarik dengan proyek ambisius dari Antwerp.
Promosi ke divisi utama Liga Belgia pada 2017-2018, Antwerp terus mengalami peningkatan pencapaian.
Di klasemen Liga Belgia, Antwerp berturut-turut finis di peringkat 8 (2017-2018), 6 (2018-2019), 4 (2019-2020), dan 2 pada musim lalu.
Baca Juga: Radja Nainggolan akan Satu Kompetisi dengan Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
Tentu saja sekarang Royal Antwerp akan berusaha mengejar gelar juara.
Berbicara dalam perkenalan resmi sebagai pemain Antwerp, Radja Nainggolan mengungkapkan alasan lain dirinya memilih pulang kampung ke Belgia.
"Jika pilihan saya ditentukan oleh uang, saya akan pergi ke Liga Turki," kata Nainggolan seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.
"Tetapi dalam usia 33 tahun, setelah bermain untuk klub-klub besar Eropa, saya malah belum pernah bermain di Belgia."
"Hal itu menjadi motivasi tambahan untuk membuat nama saya dikenal di sini."
Nainggolan lanjut menyatakan dirinya sudah tidak kuat menanggung tekanan bermain di Liga Italia.
"Di Liga Italia, saya menjadi terlalu stres."
"Di Belgia, saya bisa bermain dengan lebih rileks, tetapi tetap ada ambisi di sini."