Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara kelas welter UFC, Kamaru Usman, mendapat saran untuk menerima tantangan bertarung dari Conor McGregor.
Kamaru Usman dan Conor McGregor baru-baru ini kembali terlibat perang komentar di media sosial.
Perseteruan bermula setelah Conor McGregor mengucap keinginan merebut gelar di kelas welter UFC dalam sesi tanya jawab dengan penggemar.
Kuping Usman makin panas setelah McGregor percaya diri bisa menyabet sabuk juara kelas welter dengan kemenangan KO.
Baca Juga: Klub Liga 1 Ini Turut Rayakan Rekor KO Tercepat dari Eko Roni Saputra di ONE Championship
"Hebat sekali! Saya suka rekor ini! Jika saya bertarung untuk gelar 170 pon saya akan mencetuskan dia juga," tulis McGregor di Twitter.
"Saya akan punya rekor KO tercepat dalam pertarungan gelar (13 detik), KO terbanyak dalam pertarungan gelar UFC (5), kemudian KO lainnya dalam pertarungan gelar UFC."
"Tiga laga perebutan gelar. Tiga KO. Tiga rekor baru. Rekor itu bisa diraih."
Kicauan petarung berjuluk The Notorious segera mendapat respons keras dari Usman.
Baca Juga: Conor McGregor Beri Sinyal Tidak Akan Jadi Petarung UFC Lagi
"Mencetuskan siapa? Anda pasti sedang membicarakan pipa yang sudah Anda hisap," balas The Nigerian Nightmare.
"Berbeda dengan Anda, jika saya akan berkata buruk, saya akan @ Anda."
Usman melanjutkan balasannya dengan meminta McGregor diam sambil menyindir seluruh kekalahan yang pernah The Notorious derita di UFC.
"Sekarang diam sebelum saya panggilkan [Dustin] Poirier atau Khabib [Nurmagomedov], atau [Nate] Diaz untuk mengalahkan Anda dengan finish lagi," sambung Usman.
Baca Juga: Bikin Gara-gara Lagi dengan Teman Khabib, McGregor Disuruh Diam
Ketika Usman terlihat menganggap McGregor tidak pantas melawannya, pendapat berbeda diutarakan oleh komentator UFC, Daniel Cormier.
Dalam acara DC & RC di ESPN, eks juara kelas berat dan berat ringan UFC itu menilai Usman sebaiknya mempertimbangkan peluang menghadapi McGregor dengan serius.
Potensi bayaran besar dan peningkatan popularitas menjadi alasan Cormier menyarankan Usman bersedia menghadapi McGregor.
"Kamaru Usman, sebagai pebisnis, harus berurusan dengan situasi McGregor ini karena Conor tak perlu diragukan lagi adalah bintang terbesar olahraga ini," ujarnya.
Baca Juga: Telanjur Viral, Manajer Sebut Berita Khabib Nurmagomedov Gabung Klub Sepak Bola Hoaks
"Ketika Conor McGregor menyebut sebuah nama, mereka mendorong pertandingan itu karena Conor selalu membawa daya tarik besar."
Kepopuleran besar membuat McGregor menjadi jaminan sukses bagi UFC saat merancang sebuah acara tarung.
Dikutip dari Tapology, enam event pay-per-view tersukses UFC merupakan event-event yang menampilkan laga McGregor sebagai suguhan utama.
Laga Dustin Poirier vs Conor McGregor 3 di UFC 264 pada Juli lalu menghasilkan penjualan tayangan berbayar sebesar 1,8 juta di kawasan Amerika Serikat.
Baca Juga: Israel Adesanya: Bentrokan dengan Jon Jones 100 Persen Bakal Terjadi
Cormier pun menyarankan Usman melihat McGregor sebagai calon lawan setelah menyelesaikan laga ulang dengan Colby Covington pada November mendatang.
"Jika Usman bisa mengalahkan Colby Covington lagi dan ada kesempatan menghadapi Conor kenapa dia tidak mau?" ucap Cormier melanjutkan.
"Semua orang yang mempunyai otak mau melakukannya."
Baca Juga: Daripada Gelar, Dustin Poirier Disarankan Baku Hantam Lawan Conor McGregor Lagi
Cormier lantas menunjuk kesuksesan pertandingan antara Usman dan petarung bintang UFC lainnya, Jorge Masvidal, sebagai contoh.
Kualitas Masvidal sebagai penantang gelar memang agak diragukan, tetapi penampilan terbesar Usman justru datang dari dua laga melawan The Gamebred.
"Jika saya Kamaru Usman saya akan melihatnya sebagai peluang karena kita tahu McGregor adalah bintang terbesar di MMA," sambung Cormier.
"Dia tetap akan menjadi bintang tak peduli menang atau kalah," tukasnya.
McGregor sudah tiga kali bertanding di kelas welter UFC. The Notorious mengemas 2 kemenangan atas Donald Cerrone dan Nate Diaz, serta 1 kekalahan dari Diaz.
Adapun Usman tak terkalahkan dalam 14 pertandingan secara beruntun di kelas welter, rekor tertinggi sepanjang sejarah divisi 77kg UFC.
Baca Juga: Demi Rencana Besar, Justin Gaethje Ingin Poirier Kalahkan Oliveira