Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - AC Milan arahan Stefano Pioli diharapkan berganti formasi demi mengakomodasi duet penyerang gaek, Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud.
Pada pertengahan Juli 2021, AC Milan resmi mendaratkan Olivier Giroud dari Chelsea.
AC Milan hanya mengeluarkan biaya transfer sebesar 1 juta euro (sekitar Rp 17 miliar) untuk mengangkut Olivier Giroud.
Giroud diberi kontrak dengan durasi dua tahun yang membuatnya bernaung di San Siro hingga 30 Juni 2023.
Baca Juga: VIDEO - Tak Perlu Waktu Lama, Messi dan Mbappe Langsung Ciptakan Duet Mematikan di Depan Gawang
Bersama I Rossoneri, Giroud mengenakan nomor punggung keramat, nomor 9 yang dipercaya kerap membuat pemakainya mandul.
Namun, kutukan untuk sementara seolah terbantahkan dengan penampilan gacor penyerang timnas Prancis tersebut selama menjalani pramusim dengan Milan.
Giroud menjadi top scorer Milan selama pramusim berkat sumbangsih tiga golnya.
Gol-gol yang dilesakkan penyerang berusia 34 tahun tersebut tercipta masing-masing ke gawang Nice dan brace kala melawan Panathinaikos.
Baca Juga: Piala Super Jerman 2021 - Masuk Buku Sejarah, Bayern Muenchen 6 Laga Beruntun Pecundangi Dortmund
Melihat ketajaman yang diperlihatkan oleh Giroud, maka hal itu bisa memperkaya pilihan Stefano Pioli di lini depan.
Stefano Pioli telah memiliki Zlatan Ibrahimovic, Ante Rebic, dan Rafael Leao untuk pos penyerang tengah.
Dua nama terakhir, yakni Ante Rebic dan Rafael Leao, juga kerap dipasang sebagai winger dalam skema permainan 4-2-3-1 andalan Pioli.
Namun, opsi menarik tentu menduetkan Giroud dan Zlatan Ibrahimovic di lini depan.
Baca Juga: Gara-gara Lionel Messi, Semua Pemain PSG Tak Ada yang Mau Dijual
Duet sesama penyerang berpostur jangkung tersebut dianggap bakal menghadirkan warna baru bagi permainan Milan.
Ibrahimovic sendiri telah berusia 39 tahun dan menjadi tumpuan di lini depan dalam 1,5 tahun terakhir.
Sejak kembali ke pelukan I Rossoneri pada musim dingin 2020, Ibra telah mengemas 25 gol di Liga Italia.
Berkaca dari kondisi tersebut, maka potensi duet Ibra-Giroud begitu terbuka di Milan.
Baca Juga: Bungkam Borussia Dortmund, Bayern Muenchen Makin Tegas Jadi Raja Piala Super Jerman
Eks pemain Milan, Mauro Tassotti, turut menyoroti keberadaan dua penyerang gaek itu di San Siro.
Mauro Tassotti yang sukses mempersembahkan tiga trofi Liga Champions kala berseragam Milan, mengatakan bahwa Pioli perlu mempertimbangkan untuk beralih formasi ke 4-4-2.
Perubahan formasi 4-4-2 memungkinkan Ibrahimovic dan Giroud bermain bersama.
Selama ini Pioli diketahui gemar memainkan skema 4-2-3-1 dengan mengandalkan satu penyerang tengah utama.
Baca Juga: 5 Pemain Baru Masih Kurang, PSG Siapkan Satu Manuver Terakhir di Bursa Transfer Musim Panas 2021
Situasi itulah yang membuat sulit melihat Ibrahimovic dan Giroud berkolaborasi bersama di lini depan.
Pakem yang dibuat Pioli dinilai hanya menyediakan satu tempat untuk model penyerang seperti Ibrahimovic dan Giroud.
Oleh karena itu, Tassotti menginginkan perubahan formasi di tubuh Milan dan dirinya melihat tidak ada perbedaan mencolok antara skema 4-2-3-1 dan 4-4-2.
"Saya pikir formasi 4-4-2 adalah sistem permainan yang memiliki potensi bagus," kata Tassotti, dikutip BolaSport.com dari Pianeta Milan.
Baca Juga: Jadi Pemain Paris Saint-Germain adalah Pengalaman Gila Lionel Messi
"Syarat pertama adalah membiarkan Ibra dan Giroud bermain bersama."
"Mereka adalah dua pemain penting dan menjaga satu dari mereka tidak mudah."
"Tentu saja, Milan akan sering bermain tiga kali seminggu, mereka tidak lagi sangat muda dan juga akan ada kebutuhan untuk mengganti mereka, tetapi ini adalah waktu yang tepat untuk bereksperimen."
"Pioli adalah pelatih yang sangat bagus. Jika Anda ingin mereka bermain bersama, skema 4-4-2 adalah sistem terbaik."
Baca Juga: Jadi Pemain Paris Saint-Germain adalah Pengalaman Gila Lionel Messi
"Orang bisa berpikir untuk memulai dari pertahanan tiga bek, tetapi itu akan menjadi perubahan yang terlalu radikal."
"Secara historis Milan selalu bermain dengan empat pemain bertahan dan dengan formasi 4-4-2, delapan pemain sudah cukup untuk bertahan, jadi jangan meminta Ibra dan Giroud untuk bekerja terlalu keras."
"Pada akhirnya, bagaimanapun, saya percaya bahwa antara 4-4-2 dan 4-2-3-1 tidak ada perbedaan besar."
"Formasi 4-2-3-1 mungkin lebih cocok untuk bertahan, lalu dengan 4-4-2 misalnya lebih sulit menghadapi lawan yang bermain dengan low-block," ujar Tassotti menambahkan.