Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, menjelaskan penyebab selalu bertahan ketika mendengar rumor bakal didepak oleh PP PBSI.
Eng Hian kembali menjadi sorotan setelah berhasil membawa pasangan ganda putri binaannya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, di balik kesuksesan Eng Hian tersebut, banyak kisah yang jarang diketahui publik.
Eng Hian ditunjuk PP PBSI sebagai pelatih ganda putri nasional pada tahun 2014.
Baca Juga: Tak Lagi Jadi Petarung, Khabib Kembali ke UFC Sebagai Pemegang Saham
Tidak butuh waktu lama bagi pelatih yang akrab disapa Didi itu untuk memberi prestasi.
Pada tahun tersebut, Greysia yang masih bertandem dengan Nitya Krishinda Maheswari sukses meraih medali emas Asian Games Incheon 2014.
Meski begitu, bukan berarti perjalanan karier Eng Hian selalu berjalan mulus.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, menceritakan bahwa Eng Hian sempat hampir dilepas dari posisi pelatih ganda putri nasional oleh PP PBSI pada tahun 2016.
Kini, berselang lima tahun setelah pemecatan itu terjadi, Eng Hian berhasil membuktikan bahwa dia memang sosok yang tepat untuk menghadirkan prestasi tertinggi bagi skuad ganda putri.
Baca Juga: Bawa Greysia/Apriyani Raih Emas Olimpiade, Pelatih Ganda Putri Dapat Penghargaan dari PB Djarum
Pada tahun 2017, dia melakukan perjudian dengan membentuk pasangan senior-junior, Greysia Polli/Apriyani Rahayu.
Keputusan Eng Hian ini berakhir dengan sejarah besar bagi bulu tangkis Indonesia, terutama pada nomor ganda putri.
Greysia/Apriyani kini tercatat sebagai pasangan ganda putri pertama Indonesia yang berhasil meraih medali Olimpiade.
Tak tanggung-tanggung, keping medali yang diraih Greysia/Apriyani berwarna emas.
Kini, Eng Hian pun buka suara mengenai dirinya yang mampu bertahan sebagai pelatih di PP PBSI dalam acara Penghargaan Alumni PB Djarum, Kamis (19/8/2021).
"Untuk kritikan itu sudah biasa ya, semuanya selalu dibanding-bandingkan dengan sektor terbaik, ganda putra misalnya," ucap Eng Hian.
"Namun, kenapa saya selalu bertahan karena saya sudah menyakinkan diri saya, bahwa saya ingin ganda putri harus punya satu pasangan terbaik dulu, tidak seperti sektor lain yang punya beberapa pasangan terbaik," tutur dia.
Baca Juga: Tandem Bareng Valentino Rossi, Cal Crutchlow Heran Pembalap MotoGP Lain Sangat Cepat
Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Eng Hian sempat hampir tidak diberangkatkan ke Jepang.
Eng Hian menceritakan bagaimana perasaannya ketika hampir tidak mendampingi Greysia/Apriyani pada pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
"(Keputusan) itu last minute ya, sempat agak menjadi ketegangan, saya menyampaikan ke Greysia/Apriyani itu tidak mudah," kata Eng Hian.
"Saya merasa ganda putri tidak diperhitungkan jadi ini sebagai motivasi yang bagus, meminta mereka fokus saja."
"Ya pasti, bisa masuk tentu senang. Anak-anak apalagi karena mereka bisa didampingi secara langsung oleh pelatihnya. Ya, semoga setelah ini, sektor ganda putri bisa lebih diperhatikan oleh PBSI, Menpora, dan IOC," ucap dia lagi.
Baca Juga: Bakal Punya Anak, Valentino Rossi Jadi Beri Nama Nyeleneh Ini Tidak?
Untuk Olimpiade Paris 2024, Eng Hian tidak menargetkan skuadnya untuk berjuang meraih medali lebih dulu.
Dia lebih memilih fokus untuk bisa meloloskan dua wakil ganda putri ke sana.
"Masih ada Apriyani, ada beberapa nama seperti Fadia/Ribka dan lainnya. Target 2024, saya tidak bisa membicarakan medali dulu, tetapi saya inginnya meloloskan dua pasangan ganda putri kesana," tutur Eng Hian menegaskan.
Baca Juga: Jadi Musuh Manny Pacquiao, Yordenis Ugas Punya Kualitas