Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lionel Messi dinilai hanya menjadi mesin pembakar uang di Barcelona dan membuat rugi.
Lionel Messi kini telah resmi bergabung dengan klub kaya asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).
Messi bergabung dengan PSG setelah dirinya gagal mendapatkan kontrak baru dari Barcelona.
Hal itu dikarenakan Barcelona gagal memenuhi aturan maksimal margin tagihan gaji yang sudah ditentukan oleh Liga Spanyol.
Mau tidak mau, Messi pun harus angkat kaki dari Camp Nou dan berpisah dengan Barcelona.
Baca Juga: Ketiadaan Lionel Messi Langsung Terasa saat Barcelona Imbang Lawan Bilbao
Meski sudah sah menjadi milik PSG, kepergian Messi dari Barcelona masih menjadi polemik.
Terlebih lagi, La Pulga meninggalkan Barcelona dalam kondisi krisis keuangan.
Hal tersebut pun memicu kritik dari vice-chairman klub Liga Inggris, West Ham United, Karren Brady.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, Brady mengkritik kedua belah pihak, yakni Lionel Messi dan Barcelona.
Brady tak segan untuk mengatakan Messi adalah mesin pembakar uang di Barcelona.
Baca Juga: Lionel Messi Debut Bersama PSG Saat Lawan Klub Asuhan Legenda Barcelona
Menurut Brady, gaji besar yang diterima Messi selama di Barcelona menjadi penyebab utama krisis keuangan klub asal Catalunya tersebut.
"Lionel Messi mungkin adalah pemain terhebat sepanjang masa, tetapi dengan bayaran 70 juta euro per tahun, dia adalah mesin pembakar uang," kata Brady.
"Dia, dikatakan, siap untuk membagi dua upah itu dalam kesepakatan baru tetapi masih harus menuju Paris," lanjut Brady.
Brady juga mengkritik Barcelona di masa pemerintahan presiden sebelumnya, Josep Maria Bartomeu.
Bartomeu dituding sengaja mundur dari jabatan presiden di saat Barcelona tengah mengalami krisis keuangan.
Baca Juga: Kembali Gacor di Depan Gawang, Marko Simic Malah Singgung Lionel Messi
Hal itu membuat pekerjaan Joan Laporta sebagai presiden saat ini menjadi lebih berat.
"Pekerjaan yang berat telah jatuh ke presiden klub Joan Laporta," ucap Brady.
"Dia menyalahkan seluruh kekacauan pada pendahulunya, Josep Maria Bartomeu, yang mengundurkan diri tahun lalu ketika menjadi jelas bahwa dia telah menjatuhkan raksasa Catalan," tutur Brady.
Lebih lanjut, Brady juga lebih memilih untuk menyoroti aksi Gerard Pique potong gaji daripada kepergian Messi.
Menurutnya, tindakan Pique yang ingin menyelamatkan keuangan Barcelona lebih layak menjadi headline daripada kepergian Messi.
Baca Juga: Lionel Messi Pergi, Siapa Algojo Utama Tendangan Penalti Barcelona?
"Saya lebih suka sesuatu yang lebih organik. Itulah mengapa headline saya dari Barcelona bukanlah kepindahan Messi, tetapi pengabdian Pique," ujar Brady.
"Tebakan di antara anggota mungkin di masa depan, kapten Pique akan menjadi presiden. Itu bukan untuk politik, itu untuk cinta," ucap Brady mengakhiri.
Pique sendiri memang memutuskan untuk menerima pemotongan gaji sebesar 50 persen dari Barcelona.
Padahal, pada periode sebelumnya, Pique sudah sempat memotong gajinya sebesar 50 persen.
Dengan demikian, gaji Pique di Barcelona saat ini sangat rendah bahkan hampir bermain secara gratis.