Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain timnas Indonesia yang merumput di benua Eropa memiliki salah satu masalah besar yang dialaminya.
Berbicara mengenai pemain timnas Indonesia yang bergabung ke klub Eropa nampaknya sudah mulai menjamur.
Beberapa nama pilar berlabel timnas Indonesia telah menapaki jejaknya di Benua Biru.
Sebut saja deretan pemain timnas Indonesia yang dipinang klub Eropa diantaranya Witan Sulaeman (Serbia/FK Radnik Surdulica), Brylian Aldama serta David Maulana (Kroasia/masa peminjaman dari HNK Rijeka ke NK Promorac), Elkan Baggott (Inggris/Ipswich Town), Bagus Kahfi (Belanda/Jong Utrecht), Kelana Noah Mahesa (Jerman//FC Frechen 20), dan Khairul Imam Zakiri (Spanyol/CP Villarrobledo).
Terbaru, ada dua nama pemain Indonesia yang juga akan menyusul ke Eropa yaitu Iner Sontany Putra dan Edgard Amping.
Kedua pesepak bola Indonesia tersebut dikabarkan segera merapat ke klub kasta kedua Liga Bosnia-Herzegovina bernama FK Zeljeznicar Banja Luka.
Baca Juga: Raffi Ahmad Tunjuk Rafathar Jadi Penerusnya di RANS Cilegon FC
Namun harus kita sadari bahwa ada satu masalah besar yang dihadapi para pemain Tanah Air dalam perjalanannya di Eropa.
Masalah besar tersebut yakni persoalan jam terbang alias menit bermain bersama klubnya di Benua Biru.
Dari beragam pesepak bola Indonesia di Eropa, mereka mendapatkan minim kesempatan tampil.
Baca Juga: Alasan Eks Chelsea dan Juventus Ini Belum Bergabung ke Persija
Witan Sulaeman baru tampil lima kali sejak didatangkan FK Radnik Surdulica pada 18 Februari 2020.
Brylian Aldama dan David Maulana dipinjamkan oleh HNK Rijeka ke klub divisi kelima Liga Kroasia, NK Promorac, demi mendapatkan menit bermain dan menunjukkan kualitasnya.
Sementara itu, Elkan Baggott belum terdaftar dalam skuat utama Ipswich Town senior musim 2021.
Baca Juga: Reaksi Raffi Ahmad Seusai RANS Cilegon FC Akan Berlatih di Turki
Baggott hanya pernah sekali tampil dengan Ipswich Town senior pada EFL Trophy musim 2020/2021 lalu.
Padahal, Baggott sempat unjuk gigi bersama Ipswich Town junior.
Sementara Kelana Noah Mahesa baru bergabung ke klub divisi kelima Liga Jerman, FC Frechen 20, pada 19 Juli 2021.
Baca Juga: Eks Pilar Ganas Persebaya Ungkap Perbedaan Liga Indonesia dan Malaysia
Sebelumnya, Kelana Mahesa didepak oleh tim kasta keempat Liga Jerman bernama Bonner SC.
Gelandang berusia 20 tahun tersebut pernah bermain sebanyak 10 kali dengan Bonner SC pada musim 2020.
Kurangnya jam terbang juga dialami oleh Bagus Kahfi.
Baca Juga: Mantan Pemain Timnas Italia Ini Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia
Dipinang tim kasta pertama Liga Belanda FC Utrecht sejak Februari 2021, Bagus kini belum melakoni debut resmi.
Mantan striker Barito Putera tersebut hanya pernah bergabung ke FC Utrecht U-18 untuk beradaptasi.
Saat ini, Bagus Kahfi telah naik kelas ke Jong Utrecht alias tim U-23 FC Utrecht yang mentas di kasta kedua Liga Belanda (Eerste Divisie).
Baca Juga: Pemain Berlabel Timnas Indonesia Ini Ogah Jadi Pemain Termahal
Namun, Bagus belum mendapatkan kesempatan tampil bersama Jong Utrecht di Eerste Divisie musim 2021 hingga pekan ketiga.
Saudara kembar Bagas Kaffa tersebut baru bermain ketika Jong Utrecht menjalani laga pra-musim 2021.
Kala itu, Bagus Kahfi dipercayakan untuk bertanding oleh Jong Utrecht sebagai pemain pengganti dalam dua laga uji coba.
Baca Juga: Komentar Saddil Ramdani setelah Nyanyi Lagu Kebangsaan Malaysia
Sedangkan Imam Zakiri yang telah diperkenalkan oleh klub kasta kelima Liga Spanyol, CP Villarrobledo, pada 23 Juli 2021 itu nampaknya belum mendapatkan menit bermain.
Meskipun begitu, kita sebagai masyarakat Indonesia tentunya tetap harus memberikan apresiasi kepada para pesepak bola yang sedang berjuang berkarier di Eropa.
Dengan sedikit gambaran di atas memperlihatkan kalau merumput di Eropa tidaklah mudah.
Baca Juga: Alasan Martunis Tak Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo Sebagai Pesepak Bola
Sehingga, tidak seharusnya kita menghujat atau merendahkan sang pemain.
Langkah bijak yang bisa kita lakukan adalah tetap memberikan dukungan dan doa yang terbaik untuk mereka.
Terlebih, pemain Indonesia berkarier di Eropa pun memiliki ragam manfaat.
Baca Juga: Sosok yang Sempat Dekat Sama Cristiano Ronaldo Ini Puji Persija
Hal tersebut pernah diungkapkan oleh pesepak bola Liga Indonesia yang pernah mencicipi kompetisi Eropa yakni Marc Klok.
Sebelum ke Indonesia, Klok pernah berkarier di Belanda, Bulgaria, Skotlandia, hingga Inggris.
Pemain anyar Persib Bandung tersebut memberikan opini kalau harus lebih banyak lagi pesepak bola Indonesia yang berkarier di Eropa.
Baca Juga: Sempat Dikira Khianati Timnas Indonesia, Elkan Baggott Beri Jawaban
Sebab, para pemain Tanah Air nantinya dapat memaksimalkan talenta yang dimilikinya dengan kompetisi yang lebih baik.
Marc Klok meyakini banyak manfaat dan pengalaman yang akan didapatkan jika pemain Indonesia ke Eropa.
Tak hanya Eropa, Klok juga menyarankan pesepak bola Tanah Air untuk mencari pengalaman di kompetisi Asia yang lebih baik.
Baca Juga: Tiga Tahun Tidak Melatih Timnas Indonesia, Luis Milla Curhat Sesuatu
Mantan pemain Persija Jakarta tersebut sangat menyayangkanka kalau pemain Indonesia menghabiskan kariernya di Indonesia saja.
"Saya sangat senang, dan saya berharap ini akan berlanjut di masa mendatang," kata Marc Klok seperti dikutip oleh BolaSport.com dari situs AFC, 20 Februari 2021.
"Sebagai talenta muda, Anda perlu memiliki permainan dan untuk dapat memiliki kesempatan di kompetisi Eropa, atau bahkan negara-nagara Asia yang lebih baik- (yang) lebih terorganisir, level yang lebih tinggi - ini merupakan keuntungan bagi mereka untuk dimiliki."
Baca Juga: Tak Ikut RANS Cilegon FC ke Turki, Cristian Gonzales Beri Pesan Haru
"Tingkat struktur, profesionalisme yang akan mereka lihat, cara bermain dan profesionalisme yang berbeda, bagaimana hidup sebagai seorang atlet."
"Mereka tidak akan memiliki pengalaman itu jika mereka menghabiskan seluruh karier mereka di Indonesia."
"Saya sangat senang mereka mengalami hal ini saat ini, karena saya pikir itu akan meningkatkan masa depan mereka dan saya berharap lebih banyak lagi yang mengikuti karena pada akhirnya akan menguntungkan Indonesia," ujar Klok.