Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM- Legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, memuji mantan rivalnya pada sektor tunggal putra, Taufik Hidayat, yang berupaya mengatasi masalah pengaturan skor dalam olahraga tersebut.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan salah satu televisi Indonesia, Taufik Hidayat mengatakan bahwa dia menolak tawaran manajer tim Malaysia agar dia sengaja kalah dalam pertandingan semifinal Asian Games 2006 saat melawan Lee Chong Wei.
Taufik Hidayat saat itu ditawari uang senilai Rp400 juta jika mau mengalah pada semifinal. Jumlah tersebut lebih besar dua kali lipat dari bonus yang ditawarkan pemerintah Indonesia bagi para peraih medali emas Asian Games.
Taufik akhirnya mengalahkan Lee, 21-16, 21-18 pada semifinal dan menundukkan Lin Dan (China), 21-15, 22-20 pada partai final Asian Games 2006.
Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Minta Penggemar Tidak Menangis
Merasa terhina, Taufik mengatakan dia mengatakan kepada pejabat yang diduga. "Bagaimana kalau dia kalah dalam pertandingan dan saya membayar?"
Taufik yang kemudian menjadi juara pada Asian Games 2006 melontarkan pernyataan tersebut saat pewawancara menanyakan momen apa yang paling tak terlupakan dalam kariernya.
Lee Chong Wei mengatakan mudah untuk memahami mengapa Taufik membuat pernyataan mengejutkan tentang upaya yang dilakukan oleh pejabat Malaysia untuk memanipulasi pertandingan di antara mereka selama semifinal Asian Games 2006 di Doha.
"Saya menghubungi Taufik segera setelah mengetahui tentang kabar tersebut akhir pekan lalu. Saya juga terkejut karena dia tidak pernah menceritakannya selama ini meskipun kami berteman baik," kata Lee dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Taufik mengatakan kepada saya bahwa dia hanya ingin menegaskan bahwa seorang olahragawan sejati tidak boleh mengkhianati negara untuk sejumlah uang," ujar Lee.
"Dia sangat prihatin dengan masalah pengaturan pertandingan yang menjadi ancaman nyata bagi olahraga yang kita cintai. Dia ingin memberi tahu generasi pemain saat ini dan masa depan untuk menjauh dari suap. Ini tentu saja merupakan pengingat yang tepat waktu untuk semua."
"Setelah berbicara dengan Taufik, saya sekarang tahu siapa orangnya. Saya tidak ingin menyebut nama atau mempermalukan siapa pun, dan saya yakin kita semua harus terus maju," kata Lee.
Baca Juga: Benarkah Fabio Quartararo Diistimewakan Yamaha? Cal Crutchlow Menjawab
Pada Januari, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menghukum tiga pebulu tangkis Indonesia dan seorang individu Malaysia dengan larangan seumur hidup karena melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan taruhan dan pengaturan hasil pertandingan.
Enam pebulu tangkis Indonesia ada yang diskors antara 6-12 tahun dan dikenai denda.
Orang Malaysia yang berencana menyuap itu diidentifikasi sebagai Lim Ze Young dalam laporan yang dirilis oleh BWF. Pelakunya bukanlah seorang pebulu tangkis, melainkan perwakilan dari merek peralatan olahraga.
Sebelumnya, dua pebulu tangkis asal Malaysia terlibat insiden pengaturan skor pertandingan. Mereka adalah Tan Chun Seang dan Zulfadli Zulkiffli, masing-masing dijatuhi sanksi dilarang terlibat selama 15 dan 20 tahun dengan bulu tangkis.
Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Tan Sri Norza Zakaria mengatakan bahwa mereka siap membantu jika BWF memutuskan membuka penyelidikan atas masalah tersebut melalui Unit Integritas mereka.
"Saya sudah bilang ke Datuk Kenny (Goh, sekretaris BAM) untuk melihat klaim Taufik," kata Norza, yang juga presiden Dewan Olimpiade Malaysia (OCM).
"Pertama, kami perlu memverifikasi cerita untuk memastikan apakah itu benar-benar terjadi. Berdasarkan pernyataan Taufik dan Chong Wei, saya yakin BWF mungkin punya dasar untuk menyelidikinya. Jika diperlukan, kami akan membantu semampu kami."
Baca Juga: Dustin Poirier Jangan Harap Menang, Charles Oliveira Tetap Jadi Raja Kelas Ringan UFC