Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petinju kelas welter, Yordenis Ugas, merasa terhormat bisa menjadi sosok yang mungkin menjadi lawan terakhir Manny Pacquiao.
Kepastian masa depan karier Manny Pacquiao sebagai petinju masih tanda tanya, terlebih setelah menelan kekalahan dari Yordenis Ugas.
Manny Pacquiao dikalahkan Yordenis Ugas melalui unanimous decision usai menjalani pertarungan tinju selama 12 ronde di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Sabtu (21/8/2021).
Setelah menyelesaikan pertarungan melawan Ugas, petinju Filipina itu melempar isyarat bakal pensiun dari tinju.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2021 - Ni Nengah Widiasih Raih Medali Pertama untuk Indonesia
Saat ini, Pacquiao masih bimbang dengan masa depan karier tinjunya, terutama di tengah isu melanjutkan karier politik di negaranya.
Sosok berjuluk Pac-Man itu diklaim mendapat dukungan dari Partai Buruh Filipina (LPP) untuk maju sebagai calon presiden negara Lumbung Padi itu pada pemilihan presiden, 9 Mei 2022.
Mengetahui Pacquiao bakal mundur dari tinju dan melanjutkan karier politik, Yordenis Ugas pun memberi tanggapan.
Baca Juga: Dikira Tak Akui Kekalahan, Manny Pacquiao 'Disentil' Michael Bisping
Berbicara melalui konferensi pers virtual kepada BoxingScene yang dikutip BolaSport.com, Yordenis Ugas merasa terhormat andai menjadi betul-betul menjadi lawan terakhir Pacquiao.
"Jika ini adalah pertarungan terakhir Pacquiao, maka merupakan kehormatan bagi saya bertarung dengannya," ucap Ugas.
"Manny memilih kelas welter yang sangat bagus, di sana bukan hanya untuk mengalahkan dia, tetapi menyakiti dia, dan menunjukkan nilai keolahragaannya."
"Saya senang bukan hanya atas kemenangan, tetapi juga penampilan yang saya berikan di Las Vegas," kata Ugas menegaskan.
Baca Juga: Tanggapan BWF Terkait Pernyataan Suap Rp400 Juta dari Malaysia yang Dilayangkan Taufik Hidayat
Ugas (27-4) menerima tantangan menghadapi Pacquiao hanya dalam waktu 11 hari, setelah ditunjuk untuk menggantikan posisi Errol Spence Jr (27-0).
Meski cuma punya waktu kurang dari dua pekan, petinju Kuba berusia 35 tahun itu mampu mengejutkan dunia dengan menumbangkan Pacquiao.
Dengan hasil tersebut, Yordenis Ugas tak segan meminta kepada semua pihak untuk mengingat namanya sebagai salah satu petinju yang berhasil mengalahkan Manny Pacquiao.
"Menghadapi Pacquiao, melawan Pacquiao adalah suatu kehormatan. Bagian terbesar dalam karier saya," kata Ugas.
"Jika ini adalah pertarungan terakhir Manny Pacquiao, harus diingat bahwa dia menghadapi petinju kelas dunia yang mampu mengalahkannya," ucap dia melanjutkan.
Baca Juga: Rayakan Ultah ke-37, Hendra Setiawan 'Lempar Kode' soal Olimpiade Paris 2024
Setelah selesai melawan Pacquiao, Ugas sudah mempunyai membidik lawan berikutnya.
Dia berencana menantang juara WBC dan IBF kelas welter, Errol Spence Jr, untuk bertarung dalam laga penyatuan gelar.
Nantinya, pemenang duel Ugas versus Spence akan memiliki sabuk juara WBC, IBF, dan WBA yang dipertaruhkan kedua petinju.
"Kini, rencananya adalah menyatukan gelar di kelas welter," ucap dia.
"Errol Spence adalah petinju yang ada dalam daftar selanjutnya. Saya berdoa agar dia segera pulih," kata Yordenis Ugas menegaskan.
Baca Juga: Joan Mir Yakin Fabio Quartararo Akan Buat Kesalahan pada MotoGP 2021