Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajemen AHHA PS Pati FC memutuskan untuk mendepak dua pemain berlabel timnas Indonesia karena melakukan tindakan indisipliner.
Kabar mengejutkan datang dari AHHA PS Pati FC jelang bergulirnya Liga 2 2021.
Biasanya, jelang bergulirnya kompetisi, klub-klub akan segera melengkapi kuota pemain dan melakukan sejumlah aktivitas transfer.
Akan tetapi, AHHA PS Pati FC memilih untuk melepas dua pemainnya yang berlabel timnas Indonesia.
Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions - Invasi Pelatih Italia, 3 Orang Nimbrung di Grup D
Alasannya jelas, kedua pemain itu dianggap sudah melakukan tindakan indisipliner.
Manajer AHHA PS Pati FC, Doni Setiabudi, mengonfirmasi jika pihaknya sudah mendepak dua pemain yang melakukan tindakan indisipliner itu.
Menurut Doni, kedua pemain berlabel timnas Indonesia tersebut sudah melakukan tindakan di luar aturan tim.
“Jadi, tujuannya supaya pemain-pemain khususnya pemain muda tidak terlena dan menjauh dari star syndrome," ucap Doni Setiabudi seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jateng.
Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions - Jumpa Guardiola Lagi, Lionel Messi Paling Jago Bobol Gawang Man City
"Bahwa manajemen AHHA PS Pati punya aturan. Pemain level timnas saja bisa cut,” katanya menambahkan.
Pria yang akrab disapa Kang Jalu itu memang tidak ingin menyebut nama dua pemain timnas Indonesia yang dicoret dari timnya.
Tapi menurutnya, tanpa harus menyebut nama kedua pemain, semua orang pasti sudah tahu siapa sosok yang dimaksud.
AHHA PS Pati FC sendiri mempunyai empat pemain berlabel timnas Indonesia.
Baca Juga: Klasemen Medali Paralimpiade Tokyo 2020 - Indonesia Urutan Ke-26, Ada Harapan Medali Lain di 3 Cabor
Mereka adalah Zulham Zamrun, Sutan Zico, Nurhidayat Haji Harris, dan Yudha Febrian.
Khusus dua nama terakhir, mereka adalah pemain-pemain yang pernah dikeluarkan dari timnas Indonesia karena tindakan indisipliner.
Nurhidayat dipulangkan oleh Shin Tae-yong dari pemusatan latihan timnas Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, pada awal Juni lalu karena tindakan indisipliner.
Sementara Yudha Febrian dibuang dari timnas U-19 Indonesia pada Desember 2020 karena ketahuan pulang ke hotel pada dini hari dan terlambat datang ke latihan tim.
Yudha sempat dikirim ke sebuah pesantren di Jawa Barat oleh mantan timnya, Barito Putera, pada awal 2021.
Setelah menyelesaikan masa karantina di pesantren, Yudha dianggap sudah berubah dan berkelakuan lebih baik.
Sayangnya, pada Mei 2021, Yudha malah kembali jatuh ke 'jurang' kekelaman setelah tersandung kasus pelecehan seksual yang viral di media sosial.
Sebelumnya, Doni Setiabudi juga sempat mengungkapkan kekagetannya ketika melihat pemain berlabel timnas Indonesia justru memiliki sikap dan kedisiplinan yang buruk.
Hal itu diungkit Doni lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa (24/8/2021).
"Saya dan pelatih (Ibnu Grahan) kaget (ada) pemain berlabel timnas (Indonesia) memiliki attitude dan disiplin yang buruk," tulis Doni Setiabudi dalam unggahan Instagram-nya, Selasa (24/8/2021).
Pada bagian caption, Doni juga menjelaskan dampak buruk ketenaran dan popularitas yang kerap menyerang para pemain di Indonesia.
"Efek star syndrome membuat kalah bersaing. Tidak ada jaminan jika tidak mau bekerja keras," tambah Doni Setiabudi.
Warganet lantas mengaitkan unggahan itu dengan Nurhidayat dan Yudha Febrian.