Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Valentino Rossi Dianggap 'Tidak Normal' dalam Hal Ini

By Delia Mustikasari - Jumat, 27 Agustus 2021 | 09:40 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, saat mengumumkan rencana pensiun dalam konferensi pers jelang MotoGP Styria, Kamis (4/8/2021). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Mantan rival Valentino Rossi pada MotoGP yang kini menjadi komentator televisi, Alex Hofmann, angkat bicara soal situasi The Doctor saat ini.

Usia Alex Hofmann satu tahun lebih muda dari Valentino Rossi yang saat ini menjadi pembalap Petronas Yamaha SRT. Namun, Hofmann pensiun dari MotoGP sejak 2007.

Oleh karena itu, tidak terlalu mengejutkan jika Alex Hofmann begitu terpukau oleh daya tahan kompetitif yang luar biasa dari Valentino Rossi yang pernah berbagi grid dengannya.

"Valentino Rossi tidak normal dalam hal ini karena dia telah melewatkan satu generasi," kata Hofmann dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

Baca Juga: Alasan Georges St-Pierre Cuma Mau Lawan Khabib dan Tolak Kamaru Usman

"Dia berlari melawan beberapa lawan yang bahkan belum lahir ketika dia memenangkan gelar juara dunia pertamanya," ujar pria asal Jerman tersebut.

Rossi memulai karier balapnya pada ajang Grand Prix pada 1996 di kelas 125cc (sekarang Moto3) bersama tim Aprilia.

Dalam debutnya Rossi finis di urutan ke-9 dan memenangi balapan 125cc di Republik Ceska.

Musim berikutnya, Performa Rossi meningkat dengan memenangi 11 balapan, termasuk enam balapan beruntun di Prancis, Belanda, Italia (Imola), Jerman, Brasil, dan Inggris yang mengantarnya menjadi juara dunia 125cc 1997.

Saat Rossi naik ke kelas 250cc (Moto2) pada 1998, Rossi yang bergabung dengan tim Aprilia, Rossi memulai debut balapannya dengan hasil gagal finis di Jepang.

Namun, The Doctor mampu menjadi runner-up. Rossi selanjutnya tampil menawan pada 1999 di kelas 250cc dengan menjuarai sembilan balapan, dua kali di posisi runner-up, dan satu kali finis di urutan ketiga. Dia lalu menjadi juara dunia 250cc

Rossi lalu naik ke lelas 500cc (sekarang MotoGP) dengan menjadi pembalap Honda.

Rossi menjadi juara dunia 500cc pada 2001 dengan mengantongi 11 kemenangan balapan.

Pencapaian ini terus dilanjutkan Rossi dengan Honda sampai 2003, saat balapan kelas 500cc sudah berubah nama menjadi MotoGP.

Baca Juga: Valentino Rossi Bantah Gantikan Posisi Vinales dan Bertahan di Tim Malaysia

Rossi akhirnya membukukan titel juara dunia MotoGP pada 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009. Kiprah Rossi berlanjut hingga akhir musim 2021 karena setelah itu dia memutuskan pensiun.

Beberapa nama pembalap baru yang fenomenal bermunculan setelah Rossi yakni Marc Marquez (Repsol Honda) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

"Secara umum saya harus mengatakan bahwa banyak pembalap muda benar-benar berhasil saat ini. Dan tiba-tiba beginilah Marc Marquez, di usia 28 tahun, sudah menemukan dirinya milik generasi yang lebih tua," ujar Hofmann.

"Oleh karena itu, bagi yang lebih berpengalaman, situasinya menjadi sulit.  Masa depan Kejuaraan Dunia ada di tangan anak muda."

"MotoGP memungkinkan anak muda untuk sukses saat ini dengan level rookie tinggi, motornya mudah dikendarai dan grupnya seimbang," tutur Hofmann.

Selain itu, Hofmann menunjukkan beberapa pembalap potensial lainnya.

"Di Ducati, Francesco Bagnaia akan menang atas Jack Miller dan bisa menjadi nomor 1 tim. Di Pramac Racing ada Jorge Martin, di KTM Miguel Oliveira. Belum lagi Joan Mir atau Remy Gardner, Raul Fernandez dan Pedro Acosta sebagai talenta super muda."

"Sebenarnya banyak pembalap pada kejuaraan dunia yang memiliki potensi besar," ujar Hofmann.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P