Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, mengungkap "doping" terbaik bagi setiap petarung seni bela diri campuran alias mixed martial arts (MMA) untuk menambah kekuatan.
Dalam arti sesungguhnya, doping berfungsi untuk meningkatkan performa atlet.
Dikutip BolaSport.com dari BBC, doping dianggap sebagai zat terlarang yang tidak boleh dikonsumsi bagi atlet untuk meningkatkan kinerja fisik.
Meski sudah dilarang penggunaannya, masih banyak atlet yang melanggar aturan doping demi memperkuat penampilan dan meraih prestasi.
Baca Juga: Valentino Rossi Bongkar Penyakit Kronisnya di Atas Motor Yamaha
Permasalahan skandal doping pernah melibatkan beberapa atlet top dunia, termasuk pebalap sepeda asal Amerika Serikat (AS), Lance Armstrong.
Gara-gara kasus ini, Armstrong kehilangan tujuh gelar elitenya di balap sepeda, Tour de France (TdF), pada rentang tahun 1999-2005.
Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) mencopot gelar TdF dari tangan Armstrong karena terbukti menggunakan doping untuk meraih kemenangan.
Selain dijatuhi hukuman kehilangan gelar, Armstrong juga diberi sanksi dilarang berkompetisi seumur hidup.
Baca Juga: Mir Lihat Peluang Kejar Quartararo di Puncak Klasemen MotoGP 2021
Mengetahui berbagai masalah yang muncul akibat doping, Khabib Nurmagomedov mengingatkan kepada siapa pun untuk menjauhi zat terlarang tersebut.
Menurut Nurmagomedov, mengonsumsi doping seakan memberi kelemahan psikologis karena tidak mempercayai kekuatan fisik diri sendiri.
Sebagai mantan atlet, sosok berjuluk The Eagle itu tidak pernah sekalipun tersandung skandal doping, terutama ketika berkarier di UFC.
Hal tersebut disebabkan Nurmagomedov memiliki doping terbaik yang selalu digunakan demi memperkuat performa.
Baca Juga: Curhat Marc Marquez tentang Derita-deritanya pada MotoGP 2021
Doping terbaik versi Nurmagomedov adalah selalu berlatih dengan diimbangi istirahat dan makan.
"Saya telah lulus (hampir) 50 tes doping sejak tahun 2015. Saya telah menyarankan kepada rekan untuk menjadi seperti saya juga," ucap Nurmagomedov, dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Seseorang memakai itu, tetapi saya tidak mengikuti. Saya pikir (pengguna doping) memiliki kelemahan psikologis. Dia tidak yakin dengan kekuatannya sendiri dan menggantinya dengan sesuatu lainnya."
"Doping saya adalah untuk berlatih, tidur, makan, dan ulangi lagi. Cara itu harus menjadi gaya hidup," ujar Khabib Nurmagomedov.
"Namun, saya bukan atlet aktif. Pendapat saya adalah bahwa olahragawan harus tinggal di gym setiap pagi dan sore dan jangan menggunakan doping," kata dia menegaskan.
Per Februari 2015, UFC bekerja sama dengan USADA untuk menerapkan program anti-doping yang ketat.
Hal tersebut membuat UFC menjadi organisasi MMA pertama di dunia dengan pengujian zat terlarang layaknya atlet Olimpiade.
Baca Juga: Dihabisi Yordenis Ugas, Pihak Manny Pacuqiao Masih Bisa Sombong
Sejak promosi yang dipimpin oleh Dana White itu menerapkan aturan anti-doping, banyak petarung-petarung top terlibat skandal.
Skandal-skandal doping tersebut melibatkan Anderson Silva, TJ Dillashaw, Jon Jones, Lyoto Machida, dan Fabricio Werdum.
Di sisi lain, Khabib Nurmagomedov tidak pernah gagal dalam tes doping dari 47 sampel yang diambil selama berkarier sebagai petarung MMA.
Mantan juara kelas ringan UFC itu juga pernah menyandang status petarung terbaik di UFC.
Status tersebut disematkan kepada Nurmagomedov lantaran menduduki peringkat pertama dalam ranking UFC pound-for-pound.
Baca Juga: 'Kita Akan Lihat Seseorang seperti Valentino Rossi Lagi dalam 1000 Tahun'