Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jelang menjalani laga perdana di Liga 1 musim 2021-2022, kabar baik datang dari klub PSIS Semarang.
Kabar baik yang dimaksud yakni terkait pelatih PSIS Semarang.
Seperti yang diketahui, saai ini posisi pelatih PSIS sedang kosong.
Semua tak terlepas dari hengkangnya Dragan Djukanovic beberapa waktu lalu.
Melalui akun instagram pribadinya, CEO PSIS, Yoyok Sukawi menjelaskan bahwa timnya sudah mencapai kesepakatan dengan pelatih baru.
Baca Juga: Sadio Mane Beberkan Satu Pemain Liverpool yang Mengejutkannya dalam Sesi Latihan
Tepatnya ketika ditanya apakah PSIS sudah mendapatkan pelatih, Yoyok menjawab dengan tegas sudah.
Akan tetapi, terkait identitasnya Yoyok belum bisa mengungkapkannya.
Semua disebabkan karena sang pelatih belum bisa datang ke Indonesia.
Baca Juga: Legenda UFC Ini Sebut Israel Adesanya adalah Juara Besar UFC
"Nanti diperkenalkan kalau sudah datang," tulis Yoyok Sukawi, dilansir BolaSport.com dari instagram pribadinya, Jumat (3/9/2021).
"Belum diumumkan karena belum bisa datang."
"Visa kedatangan belum bisa diproses karena Indonesia masih PPKM, permohonan izin kedatangan WNA baru ditutup," Sambungnya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo yang Dulu dan Sekarang Berbeda, tetapi Man United Tetap Untung
Sementara itu, suporter PSIS tak perlu khawatir meskipun sosok pelatih anyar belum di ketahui.
Yoyok menjelaskan pelatih tersebut sudah mengantoni lisensi AFC Pro.
Sehingga untuk masalah kualitas tak perlu diragukan lagi.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh A.S.Sukawijaya Yoyok Sukawi (@yoyok_sukawi)
Baca Juga: Senggol Jorge Martin dengan Brutal, Marc Marquez Pantas Kena Hukuman
Selain itu, pelatih yang dimaksud juga telah didaftarkan yang membuat tak akan terjadi masalah untuk kedepannya.
"Karena sudah dapat pelatih lisensi AFC Pro dan sudah diverifikasi serta didaftarkan," tulis Yoyok.
"Tapi belum bisa datang karena faktor perizinan dari Pemerintah."
"Kita sudah laporkan ke PSSI, dan sesuai regulasi tidak dipermasalahkan," sambungnya.