Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Arema FC harus puas dengan hasil imbang 1-1 melawan PSM Makassar dalam laga perdana mereka di Liga 1 2021 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (5/9/2021).
Arema FC telah tampil luar biasa sebab mereka dipaksa harus bermain dengan 10 orang sejak menit ketiga.
Hal ini karena Arema FC harus kehilangan gelandangnya, yakni Jayus Hariono, yang diganjar karti merah oleh wasit Agus Fauzan Arifin.
Baca Juga: Kronologi Laga Brasil vs Argentina Dihentikan Mendadak, Messi sampai Bete
Sang pengadil lapangan mengeluarkan kartu merah pada menit ketiga setelah Jayus Hariono dinilai melanggar keras gelandang PSM Makassar, Sutanto Tan.
Pemain Arema FC itu dinilai melakukan pelanggaran yang bisa membahayakan Sutanto Tan sehingga kartu merah pun langsung dikeluarkan dari saku sang wasit.
Baca Juga: Satu Pemain Arema FC Diusir dari Lapangan, Eduardo Almeida: Kartu Merah Hampir Membunuh Kami
Keputusan itu pun membuat Arema FC harus bermain hanya dengan 10 orang praktis dari awal hingga akhir laga.
Namun, tim berjulukan Singo Edan itu mampu menunjukkan taringnya setelah Arema FC berhasil unggul lebih dulu.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pantau Laga Terakhir di Pekan Pertama Liga 1
Arema mendapatkan penalti pada menit ke-21 dan Hanif Sjahbandi yang jadi eksekutor sukses melakukan tugasnya dengan bagus.
Tak lama setelah itu, PSM Makassar mampu menyamakan skor menjadi 1-1.
Baca Juga: Cetak Gol di Laga Melawan PSM Makassar, Hanif Sjahbandi: Ini untuk Semuanya
Meski tim kebanggaan Aremania itu harus kehilangan pemain pada menit-menit awal, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, tidak serta merta menyalahkan pihak lain.
Pelatih asal Portugal itu bahkan menanggapi kejadian kartu merah yang diterima Arema FC dengan santai.
Baca Juga: Klasemen Liga 1 2021 - Persib Aman, Persija Hilang dari 10 Besar, Persebaya Juru Kunci
Eduardo Almeida menilai bahwa kartu merah itu didapatkan karena memang pemain pantas menerima hukuman, bukan karena kesalahan wasit.
Ia menilai bahwa para pemain terlalu bersemangat menjalani pertandingan yang telah terhenti selama satu setengah tahun ini.
Baca Juga: Dikritik Kegemukan saat Bela Brasil, Neymar Pamer Perut Roti Sobek
“Saya tidak akan berbicara banyak tentang wasit. Terjadi pelanggaran tadi karena sudah lama tidak menjalankan kompetisi dan euforia sangat tinggi,” ujar Eduardo Almeida dalam jumpa pers virtual usai pertandingan, Minggu (5/9/2021).
Oleh karena itu, daripada menyalahkan pemain ataupun pihak lain, Eduardo tetap menghormati keputusan wasit.
Baca Juga: Rival dan Teman Khabib Nurmagomedov Dapat Penghargaan Bebas Doping
“Saya tahu itu bukan karena kesengajaan atau niat untuk jahat,” ucap pelatih berusia 43 tahun tersebut.
“Tetapi, itu karena semangat kami yang menggebu, jadi saya respek dengan keputusan wasit,” tuturnya.
Selain itu, Eduardo Almeida pun mengapresiasi para pemain yang sukses menampilkan yang terbaik meski hanya bermain dengan 10 orang.
Kushedya Hari Yudo dan kawan-kawan dinilai tampil berani meski harus susah payah untuk bisa terus menciptakan banyak peluang.