Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Barcelona, Joan Laporta, ternyata tidak akan pernah rela jika proyek Liga Super Eropa akhirnya mati.
Publik sepak bola dibuat terkejut saat proyek Liga Super Eropa diumumkan pada 18 April 2021.
Beranggotakan klub-klub elite, kompetisi tersebut diharapkan langsung bisa menarik banyak penggemar.
Apa daya, Liga Super Eropa langsung luluh lantak dalam 48 jam setelah diumumkan.
Anggota awal dari proyek ini berjumlah hingga 12 klub dari liga-liga seperti Italia, Inggris, dan Spanyol.
Baca Juga: Sudah Tak Dibutuhkan Barcelona, Begini Cara agar Griezmann Dibeli Atletico Madrid
Sembilan dari 12 klub anggota awal langsung memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kini tinggal Juventus, Barcelona, dan Real Madrid yang masih tersisa dalam proyek ini.
Liga Super Eropa pun kini terancam menjadi proyek mangkrak tanpa masa depan.
Meski begitu, Joan Laporta ternyata tetap berusaha untuk menyalakan harapan dari proyek ini.
Baca Juga: Tak seperti Kata Agen, Van de Beek Tak Pernah Takut dengan Ronaldo
"Proyek ini masih hidup karena tiga klub pendiri tetap berusaha menang di pengadilan," kata Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari Diario AS.
"UEFA tidak bisa menghalangi kami dan proyek ini masih bisa disajikan dengan lebih baik lagi," ujar Laporta.
Liga Super Eropa memang masih berpeluang bisa memenangi kasusnya di pengadilan.
Klub-klub anggota yang tersisa juga bisa tidak dihukum dan tetap bisa memenangi kompetisi yang lain.
Baca Juga: Baru Diungkapkan Sekarang, Joan Laporta Akui Ingin Pulangkan Neymar Maret Lalu
Akan tetapi, keberlanjutan dari kompetisi ini masih begitu diragukan.
Liga Super Eropa butuh klub-klub Inggris yang memiliki basis penggemar besar.
Apalagi, Barcelona dan Juventus juga baru kehilangan megabintang mereka, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Sulit membuat kompetisi super tanpa kehadiran nama-nama raksasa di dalamnya.