Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Barcelona, Gerard Pique, secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya menderita dilatih Pep Guardiola usai mulai berkencan dengan Shakira.
Gerard Pique dan Pep Guardiola menikmati kesuksesan bersama di Barcelona dari 2008 hingga 2012.
Kerja sama Pique dan Guardiola selama empat tahun di Barcelona menghasilkan tiga trofi Liga Spanyol dan dua gelar Liga Champions.
Namun, Pique secara blak-blakan mengakui tentang betapa beratnya bekerja di bawah asuhan Pep Guardiola.
Pique mengatakan bahwa hubungannya dengan bintang pop, Shakira, memengaruhi sikap Guardiola.
Baca Juga: Kebangetan Kalau Jack Grealish Tidak Bersinar di Bawah Asuhan Pep Guardiola
Momen ketika bek asal Spanyol itu mulai mengencani Shakira pada tahun 2011 menjadi awal mula renggangnya jarak dengan sang pelatih.
Pique pun tak segan mengatakan bahwa saat dilatih Guardiola pada musim itu, dia merasa menderita.
Pique dan Shakira pertama kali bertemu pada 2010 ketika penyanyi asal Kolombia itu merekam video musiknya untuk Piala Dunia berjudul Waka Waka.
Saat itu, Pique merupakan bagian dari video musik Shakira.
Keduanya mulai berkencan pada awal 2011, tepat di tengah musim penting di mana Barcelona asuhan Guardiola memenangi gelar Liga Spanyol dan trofi Liga Champions.
Pique dan Shakira hingga saat ini masih bersama dan memiliki dua putra, Milan dan Sasha.
Adapun Guardiola tetap menjadi pelatih Barcelona selama satu tahun lagi setelah Pique dan Shakira menjadi pasangan.
Baca Juga: Selamatkan Barcelona di Dalam dan Luar Lapangan, Gerard Pique Pahlawan Sesungguhnya
Namun, tahun terakhir Guardiola di Camp Nou itu ternyata menjadi musim penuh derita bagi Pique.
Selain muncul ketegangan antara dirinya dan Guardiola karena berhubungan dengan Shakira, Pique juga mengatakan bahwa persaingan sang pelatih dengan Jose Mourinho turut menjadi sumber penderitaannya.
"Kami mencapai titik ketegangan dengan dia dan dengan ruang ganti secara umum," kata Pique, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Rivalitas dengan Jose Mourinho juga sangat melelahkan. Pep menginginkan kendali mutlak atas semua yang terjadi."
"Saya mulai berkencan dengan Shakira dan hubungan dengan Guardiola berubah, sekarang hubungan saya sempurna."
"Saat itu, saya mendapat banyak tekanan. Saya merasa bahwa dalam latihan saya harus melakukan segalanya dengan sempurna."
Baca Juga: Tangisan Pep Guardiola untuk Sergio Aguero Hanya Air Mata Buaya
"Jika ada momen di mana saya berpikir untuk meninggalkan Barca, maka itu pada musim panas 2011."
"Saya menderita pada musim terakhir Guardiola," ucap Pique menambahkan.
Persaingan antara Guardiola dan Mourinho terjadi ketika sang juru taktik asal Portugal menjadi pelatih Real Madrid pada 2010.
Saat Barcelona melawan Real Madrid empat kali dalam 18 hari pada 2011, bentrokan keduanya pun mulai terjadi.
Persaingan antara Guardiola dan Mourinho berlanjut di Liga Inggris ketika keduanya melatih Manchester City dan Tottenham Hotspur.
Namun, Guardiola mengakui bahwa dirinya kini telah mengesampingkan perbedaan masa lalu dengan Mourinho.
Guardiola pun mengaku senang dengan hubungannya saat ini bersama juru taktik berusia 58 tahun tersebut.
Baca Juga: Eks Presiden Inter Milan: Jose Mourinho Bakal Dominasi Liga Italia
"Tentu saja, saya lebih suka hubungan kami saat ini. Saya tidak suka menjadi pusat perhatian," kata Guardiola pada Februari 2021, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Saya seorang pelatih yang tidak keluar dan berbicara tentang sesuatu yang buruk tentang pelatih lain atau klub lain."
"Mungkin Anda mengharapkannya atau menyukainya, tetapi situasinya wajar. Mengapa kami harus bersaing dengan semua pelatih?" ujar Guardiola lagi.