Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pesepak bola Jerman dan jurnalis sepak bola menyebut pelatih Manchester City, Pep Guardiola, punya kelemahan yaitu kerap merasa dirinya bak mukjizat.
Manchester City akan berhadapan dengan RB Leipzig pada matchday pertama Grup A di Stadion Emirates, Manchester, Inggris, Kamis (16/9/2021) pukul 02.00 WIB.
Pep Guardiola punya pengalaman menghadapi klub Jerman.
Sebelum menjadi pelatih Man City, Guardiola melatih Bayern Muenchen dari 2013 hingga 2016.
Pelatih berusia 50 tahun itu mendominasi Liga Jerman dengan tiga trofi liga domestik dan dua gelar DFB Pokal.
Mantan pesepak bola Jerman yang kini menjadi jurnalis, Guido Schaefer, mengatakan Pep Guardiola punya warisan besar di negara itu.
Hanya saja Guardiola punya tabiat yang menurut Schaefer cukup mengganggu.
“Kami semua sangat menghormati Pep Guardiola. Dia pelatih yang kaya dengan taktik," kata Schaefer, dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Semua orang di Jerman tahu, karena Bayern Muenchen sangat bagus di bawah arahannya."
“Bayern Muenchen bermain dengan gaya baru, yaitu gaya tiki-taka ala Pep. Terkadang memang membosankan, tetapi selalu sukses di Jerman.”
“Kendati tidak memenangi turnamen internasional, Pep pergi dengan warisan besar. Dia cocok dengan visi Julian Nagelsmann."
Baca Juga: Karena Hal Ini, Eks Bek Sayap Man United Sebut Chelsea Bakal Sulit Dihentikan
"Pep Guardiola sangat bagus, tetapi masalahnya dia mengira dia mukjizat Tuhan.”
Walau begitu, Schaefer tetap memprediksi Manchester City akan menang melawan RB Leipzig.
Penampilan RB Leipzig belum meyakinkan di Liga Jerman.
Baca Juga: Jelang Reuni dengan Lionel Messi, Pep Guardiola Pilih Bersikap Cuek
Dari empat pertandingan, Si Banteng Merah baru menang satu kali dan hanya berada pada posisi ke-12 Liga Jerman.
Terakhir, mereka kalah 1-4 dari Bayern Muenchen pada 11 September 2021 lalu.
“Situasi RB Leipzig tidak bagus saat ini. Pelatih baru mereka, Jesse March, ingin permainan menyerang langsung."
"Sistem ini belum sempurna karena dua tahun terakhir di bawah Julian Nagelsmann mereka bermain dengan sistem mirip Pep Guardiola.”
“Sekarang mereka punya strategi, pemain, dan pelatih. Kemenangan melawan Manchester City mustahil, tetapi hasil seri atau hanya kalah tipis akan penting untuk kepercayaan mereka.”
“Manchester City akan menang. Namun, kalau RB Leipzig bisa mencetak 1-2 gol, ya kenapa tidak?” tutur Schaefer melanjutkan.